oalah episodnya begini? mbok yo didelok seperti apa kamunya dulu. ngapain juga ku harus ikut-ikut. bukan maksud membuka aibmu serta membencimu,tapi kini ku benar membencimu. Rifka El Salwa tu yang nanya-nanya dulu. yang memaksa ku berkata. apa salahnya ku jawab dengan yang ku tahu. kenapa kita harus takut dengan kejujuran?. jika kita tak salah! diriku memang tak teteh mengurus diri. dan akupun memang jauh dari baik. tapi aku juga paling benci dengan orang munafik. ku akui,memang rasaku masih ada untuknya. apa lagi ia mengingatkan aku waktu ku ukir namanya dalam puisi. saat aku menyatakan cinta padanya lewat selembar surat. walau diriku penuh brutal! tapi hati siapa coba yang tak iba,yang tak ikut menangis ketika seorang yang dicintainya meneteskan air mata kesedihan. kita ngomong realiti... kita ngomong kenyataan yang ada. kalau memang dirimu tak salah ngapain takut. dan kalau kamu tak terima padaku. terserah maumu apa? biar secara laki2 ataupun cara halus. insya allah aku siap....
Posted on: Mon, 29 Jul 2013 18:05:39 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015