oke ini lanjutan yg tadi...berhubung min kyukawaii udah balik jadi - TopicsExpress



          

oke ini lanjutan yg tadi...berhubung min kyukawaii udah balik jadi sampe sini aja ya.. happy reading ^^ A few hours later. Kyura meregangkan kakinya lalu menggeliat serentang mungkin. Ia sudah mendarat cantik di ruang kerja sang ayah tercinta, di kantornya. Kyura melirik jam dengan tatapan bosan. “ayah,” panggilnya keras. Kyuhyun hanya mengangkat kepalanya sekilas lalu kembali berkutat dengan komputer dan beberapa lembar kertas dihadapannya. “itu jam berapa?” lanjut Kyura datar. Kyuhyun melirik jam lalu menatap sesaat putri kecilnya yang tampak dilanda kebosanan akut. “setengah enam sore.” Jawabnya datar. Kyura bangkit dari duduk lesehannya di karpet bagian tengah ruangan Kyuhyun lalu berjalan-jalan random dan menyentuh-nyentuh beberapa furnitur elegan di sudut ruangan. “ayah, aku pengen main game di komputer.” Kyura berjalan pelan mendekati Kyuhyun. Kyuhyun mengerang panjang lalu menunjuk satu objek yang tergeletak rapih dimeja dekat jendela ruangan. Laptop kesayangannya. Laptop khusus game yang tidak pernah ia bawa pulang kerumah. Laptop yang sangat Yura—mendiang istrinya—benci. “bisa kan nyalainnya?” Senyum menghiasi bibir mungil Kyura. “bisa!” 09:19pm. Kyuhyun meregangkan pinggangnya yang kejang sebari menatap mini Kyu yang tampak asyik dengan game yang sedang dimainkannya di kursi khusus bayi disampingnya. Ia melirik jam tangannya yang menunjukkan angka 9 larut malam. Pekerjaannya belum selesai tapi pinggangnya sudah mengajak pulang untuk diistirahatkan. “main apa sih?” Kyuhyun menggeser layar laptop dihadapan Kyura kearahnya. “ikutan dong.” “IIIIIHHHH~” Kyura membalikkan posisi laptopnya. “kerja aja, jangan ganggu aku.” Kyuhyun mengerucutkan bibirnya. Baru kali ini ia merasakan penolakan dari seorang gadis dan gadis itu gadis kecil yang menduduki peringkat pertama dihatinya. “ih, kok gitu sama ayah? Pengen pulang sendiri ya?” “biarin.” Ujar Kyura singkat. “jangan main game duluuuu~ temenin ayah istirahat!” Kyuhyun hendak menutup layar laptop dihadapan Kyura sampai Kyura memukul tangannya sadis. “AW—sakit, Kyu!” Kyura mencibir puas lalu kembali memainkan gamenya yang sudah setengah jalan. Salah siapa memperkenalkan game pada Kyura sejak dini, beginilah hasilnya. Kyuhyun menatap Kyura kesal lalu melirik sekilas layar komputernya yang masih menampilkan pekerjaannya yang belum tuntas. “Kyu, pijitin aku dong~” Kyura menggeleng cepat. “aku sibuk—BANGET.” Kyuhyun mengerutkan keningnya. “jadi kamu lebih milih game ketimbang ayah?” Kyura tidak menjawab hanya mehrong lalu kembali fokus pada layar laptop dihadapannya. Ekspresinya seriusnya saat ini mengingatkan Kyuhyun pada ekspresi geram Yura ketika kewalahan menghadapinya ketika terlalu asyik main game. Ternyata begini rasanya diacuhkan. “KYUUUU~~~” Kyuhyun mencubit kedua pipi putri kesayangannya dengan rasa gemas berlebih. “iiiih, ayah pelis deh. Jangan ganggu aku! Nanti aku gigit.” Bentak Kyura nyaring. “biarin, ayah juga bisa gigit kamu!” Kyuhyun mehrong lalu melanjutkan aksinya mengganggu Kyura. Ia menggigit lengan anaknya itu lalu menarik ujung rambutnya, mencium bibirnya, menggelitik pinggangnya, mengguncang-guncang tempat duduknya, memeluknya erat, meniup-niup mukanya sampai menekan tombol power dilaptop yang sedang dimainkan Kyura membuat Kyura berubah menjadi gorila buas yang siap menerkamnya dalam hitungan detik. “AYAAAAAAAAAAAAAHHHH!!!!!” teriaknya kesal yang disambut tawa puas dari Kyuhyun. Kyura turun dari kursinya lalu berdiri menghadap Kyuhyun dengan berkacak pinggang ditambah muka yang memerah. Matanya membesar dan berkaca-kaca. Mulutnya bergetar dan kakinya tidak berhenti menghentak-hentak lantai. Kekesalannya memuncak ketika Kyuhyun malah semakin tertawa melihat polah anaknya itu saat ini. “HAHAHAHAHA~” Kyura menarik tangan Kyuhyun yang lemas karena terus tertawa lalu menggigitnya sekeras mungkin untuk balas dendam. “AAAAAAAAA—ampun, Kyuraaaa!!! Ampun… ampun… iya, iya… kamu boleh main lagi dengan tenang… AAAAAAA.” Kyura mengeluarkan smirknya lalu meningkatkan kekuatan menggigitnya yang membuat Kyuhyun nyaris menangis karena kesakitan. Ia merutuki nasibnya sebagai ayah yang lemah saat ini. Hanya saat ini. “KYURAAA~~~ nanti kalo ayah mati gimana? Kamu pulang sama siapa? Nanti yang beliin susu siapa? Yang nganter sekolah siapa? Yang bersihin rumah siapa?” Kyura melepas gigitannya lalu meringis. Sebenarnya bagaimana alur otak Kyuhyun. Bahkan ia tidak pernah mendengar kejadian ‘seorang ayah tewas menghenaskan karena digigit putri kecilnya yang berusia 4 tahun’ di berita yang ia tonton bersama Kyuhyun setiap pagi. “ayah…” babo. Kyuhyun mendesah panjang seraya mengusap-usap lengannya yang membiru dan terukir tapak gigi Kyura yang memiliki spasi dibeberapa tempat (baca: ompong). “gimana kalo ayah stroke gara-gara digigit kamu?” ujarnya kesal. Kyura mencibir lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada. “aku mau pulang.” Kyuhyun mengerutkan keningnya. “kerjaan aku belum beres, baby Kyu.” “aku nangis niiiih~” Kyuhyun melengos pelan lalu rolling eyes. “aku juga bisa nangis nih~ jadi mau nangis barengan?” Kyura mengerucutkan bibirnya maksimal, genangan air mata sudah mengimpul disudut matanya. Ia benar-benar merutuki nasibnya sebagai anak dari single daddy yang tidak punya jalan pikir seperti ayah pada umumnya ini. “ayah menyebalkan!” Kyura berbalik memunggungi Kyuhyun dengan kedua tangan menyilang di dada seiring dengan air mata yang mengalir deras. “Kyura juga menyebalkan.” Kyuhyun mehrong lalu melanjutkan pekerjaannya. Sebagai ayah memang Kyuhyun terlalu childish dan jahil. Kyura memilih untuk duduk di karpet yang mengalasi bagian tengah ruang kerja Kyuhyun dan menggertak pelan namun tidak diacuhkan sang ayah yang kembali serius dengan pekerjaannya. 00:30am. “selesaaaaai~~” Kyuhyun menekan alt+F4 di keyboard komputernya lalu mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Dimana Kyura? Batinnya bingung tidak kunjung menemukan sosok mungil kesayangannya disisi manapun. Kyuhyun reflek bangkit dari kursi kerjanyanya dan mulai mencari si kecil yang… hilang? “Kyu? Ayah sudah selesai, ayo kita pulang?” Kyuhyun berkomat-kamit memanggil Kyura sebari mengecek seluruh sisi ruangan secara mendetail. Jendela tertutup, tidak mungkin Kyura bunuh diri. Bawah kursi kosong, lemari… tidak ada. Kyuhyun panik berlebihan. Ia keluar ruangan dan mencari Kyura diberbagai sudut gedung kantornya. Ia besumpah akan bunuh diri jika sampai menemukan Kyura dalam kondisi yang tidak diharapkan. Jantungnya berdetak tidak beraturan, matanya mulai berkaca-kaca, pipinya memerah, ia sangat khawatir. Kalau sudah menyangkut Kyura, itu sebuah masalah sangat besar baginya. “KYURAAAAA~~~ ” Kyuhyun membuka pintu ruang-ruang staff yang tidak dikunci. “ayolah Kyu, jangan main-main. Keluar Kyu!” Tidak ada jawaban. Kyuhyun mengacak-acak rambutnya frustasi. Sebulir air mata mengalir turun mewakili rasa khawatirnya. “arraseo, maafkan ayah Kyu… tolonglah… kamu adalah satu-satunya harta ayah yang paling berharga. Sangat berharga dan terlalu berharga….” Setelah 3 jam berkeliling-keliling, akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk kembali ke ruangannya dan lapor polisi atas hilangnya Kyura. Wajahnya kini benar-benar tidak layak lihat. Matanya merah dengan air mata yang tak kunjung surut, di pipirnya terdapat baret kecil karena kecelakaan kecil ketika mencari Kyura di gudang konstruksi, rambutnya berantakan, kemejanya kotor dan raut wajahnya frustasi. Kyuhyun meraih handphonenya yang tergeletak diatas meja di bagian tengah ruangan. “aish~ ini semua salahku!” desahnya menyalahkan diri untuk yang ke sejuta kali. “krrrr….” suara dengkuran halus terdengar samar-samar oleh Kyuhyun. Suara dengkuran kecil yang bisa dipastikan siapa pemiliknya. “Kyu?” panggil Kyuhyun pelan. “krrrrr…” Ia teringat. Ada satu bagian ruangannya yang belum ia periksa. Ruangan berkas. Ruangan yang tidak pernah terjamah oleh siapapun. Ruangan berisi tumpukan kertas-kertas dan proposal-proposal yang sudah kadalwarsa. Ruangan favorit mendiang Yura. CK~ Kyura kecil tertidur manis meringkuk diantara kertas-kertas yang menjadi alasnya. Wajahnya terlihat tenang dan damai. Kyuhyun mendesah panjang sebari terus mengucapkan syukur kepada tuhan. “Kyu?” panggilnya lembut. Kyura tidak berkutik. Kyuhyun menariknya dan mendekapnya erat. Ia benar-benar lega. Jantungnya kembali berdetak normal. “umm… ayah?” Kyura membuka matanya dengan berat hati karena suara sesegukan Kyuhyun yang mengeras. “ayah kenapa?” Kyuhyun menenggelamkan wajahnya di bahu Kyura. “mianhae, Kyu.” Kyura terkekeh pelan. “gwaenchanha, Kyura tidak marah pada ayah. Kyura hanya mengantuk. Apa ayah sudah selesai dengan pekerjaan ayah?” Kyuhyun melepas pelukannya. “sudah.” Kyura melebarkan matanya ketika mendapati wajah tampan ayahnya yang musnah seketika. Gelandangan lusuh yang frustasi dan nyaris bunuh diri cukup mendeskripsikan keadaan ayahnya saat ini. “ini kenapa ayah?” Kyura menyentuh pelan baret di pipi kiri Kyuhyun. Kyuhyun menggeleng pelan. “kaja kita pulang. Ayah lelah sekali.” Kyura mengangguk cepat. “kaja. Nanti aku obati luka di pipi ayah, biar tampannya kembali.” “memang sekarang ini ayah tidak tampan?” Kyuhyun menatap Kyura risih. Kyura menggeleng cepat. “ayah sekarang mirip Shindong ahjussi kalo habis jemur pakaian. Rambut dan wajahnya berantakan, mungkin karena keterpa angin saat menjemur.” Kyuhyun menarik Kyura kedalam pangkuannya lalu membawanya keluar menuju mobil sebari terus menggigiti pipi chubbynya membuahkan jeritan-jeritan kesal dari mulut kecil Kyura. “gwaenchanha, walau begini banyak yang antri untuk menjadi ibu barumu!” udah selesai itu sebenernya one shot tp karna agak panjangan min jadiin 2...gimana menurut kalian??? min baca masih sampek part 1 kalo bagus kapan2 min cariin lagi...hehhehe cr: superjuniorff2010.wordpress/2013/08/19/evil-daddy/#more-47257 paipai... Aikyu-
Posted on: Fri, 23 Aug 2013 07:54:23 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015