test aja nih yaa~ Title : Story 1: Sweet Memories Main Cast : - TopicsExpress



          

test aja nih yaa~ Title : Story 1: Sweet Memories Main Cast : Jung Hyemin [OC] and Lu Han [EXO] Support Cast : Park Yunmi [OC] and Byun Baekhyun [EXO], Kang Seorin [OC], Kim Joonmyun [EXO], and other Genre : Romance and other Length : One Shoot—Series Rating : PG-15 Disclaimer : semua cast milik Tuhan, orang tua, dan SME, kecuali OC. Alur dan cerita milik saya! Kecuali Luhan milik saya XD Note : Terinspirasi dari lagunya Miley Cyrus yang judulnya goodbye dan beberapa lagunya Taylor Swift. Sha harap ini FF nggak gaje dan kalian bisa mendapatkan feel-nya. Oya, tolong like+comment ya ^^ hargai usaha Sha yang membuat ff ini dalam masa-masa ujian kenaikan kelas :’( please don’t be silent readers! Akhir kata, Happy reading XD   Jung Hyemin POV   Sudah beberapa bulan berlalu dan sampai saat ini pun aku tidak bisa melupakannya. Bahkan dia masih sering mengunjungiku dalam mimpi. Dia benar-benar tidak bisa lepas dari pikiranku. Aku tidak menyangka bahwa aku masih benar-benar mencintainya. Padahal sekarang, mungkin saja dia sudah mendapatkan perempuan yang lebih baik dariku.   Tiga tahun itu bukan waktu yang singkat dalam sebuah hubungan. Ya, aku dan dia sudah berkencan selama tiga tahun dan pada suatu hari tiba-tiba saja dia meninggalkanku. Tidak ada alasan yang pasti kenapa dia meninggalkanku. Bagaimana mungkin aku bisa melupakannya begitu saja dalam waktu yang begitu singkat? Aku mencintainya. Sangat-sangat mencintainya. Aku tidak bisa begitu saja melupakan seluruh kenangan manis yang telah kami lalui bersama. Bukankah dia benar-benar jahat? Dia membuatku benar-benar tergila-gila padanya dan pada akhirnya dia dengan mudah pergi meninggalkanku begitu saja. Ironis. Aku bahkan masih benar-benar mengingat gestur wajahnya dengan jelas. Aku masih ingat senyumannya yang dapat menenangkanku. Aku masih ingat suaranya yang merdu ketika bernyanyi. Aku masih ingat ketika aku berdansa dengannya tanpa music yang mengiringi kami. Bukankah itu semua terlalu disayangkan jika aku melupakannya begitu saja? Tapi, semakin aku mengingat semua kenangan manis itu, dadaku benar-benar sesak. Satu- satunya yang ingin kulupakan hanyalah kata-kata perpisahan yang diucapkannya.    Kuraih bingkai foto yang terdapat fotoku dengan fotonya saat kami ada di sebuah pesta perpisahan saat aku lulus SMA. Saat itu aku benar-benar ingat dia menarikku ke lantai dansa dan memaksaku berdansa waltz dengannya. padahal dia sendiri benar-benar tau bahwa aku sama sekali tidak bisa berdansa, tapi demi dirinya aku rela melakukannya. Terlalu banyak kenangan manis yang telah kami lewati dan aku tidak bisa melupakannya.   Ku basuh wajahku dengan air dingin untuk menenangkan pikiranku. Tidak baik memikirkan hal-hal yang menyedihkan pagi-pagi seperti ini. Ya, aku hampir saja menangis lagi ketika mengingatnya.    Drrrtt… drrrttt...   “Wae Yunmi-ah? Ini masih pagi, kenapa kau sudah merecokiku?” ucapku dengan suara serak ketika mengangkat telepon dari Yunmi, sahabatku sedari kecil.   “Tidak, aku hanya ingin memastikan keadaanmu. Kau baik-baik saja bukan?” tanyanya di sebrang sana dengan cemas. Dia memang selalu mengkhawatirkanku sejak aku putus dengan Luhan, pria yang sangat aku cintai itu.   “Sudah berapa kali kubilang kalau aku baik-baik saja. Kau tidak perlu mencemaskanku,” jawabku dengan malas sambil berjalan ke dapur, menyiapkan sereal untuk sarapanku.    “Baiklah. Kau kuliah bukan pagi ini? Mau kujemput?” tanyanya lagi, masih terdengar nada cemas dalam suaranya.   Aku menghela nafas kecil sambil menuangkan segelas susu cair ke dalam mangkok dengan satu tangan. “Tentu saja aku kuliah. Kau tidak perlu menjemputku. Aku bisa pergi sendiri.”    “Tapi sekarang sedang hujan, apa kau yakin?”   Kulirik jendela di sampingku. Sekarang memang sedang hujan tapi tidak terlalu deras. “Tidak apa-apa, aku bisa pergi sendiri.”   Kudengar Yunmi menghela nafas di sebrang sana. “Baiklah. Tapi kau harus berjanji kau akan pergi kuliah. Kau sudah sering tidak masuk. aku benar-benar mencemaskanmu.”    “Ne, kau tidak perlu khawatir,” ucapku lalu memutuskan sambungan telepon begitu saja. Aku masih agak malas menanggapi Yunmi pagi-pagi seperti ini. Dia selalu saja seperti ini, sampai membuatku bosan. Lalu aku duduk dan mulai memakan serealku sebelum bersiap-siap untuk pergi kuliah.    *** next?
Posted on: Tue, 11 Jun 2013 12:30:02 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015