tulisan ini sangat menarik dan tajam! fenomena semacam ini juga - TopicsExpress



          

tulisan ini sangat menarik dan tajam! fenomena semacam ini juga terjadi di kalangan masyarakat Dayak. itu bisa dilihat saat pilkada/pemilu berlangsung di tempat kita. Ketika kekaguman terhadap ”nama-nama besar” mulai pudar akibat kemerosotan wibawa pusat-pusat teladan, secara naluriah banyak orang mengalihkan kekagumannya kepada diri sendiri (self-glorification). Hanya berbekal penampilan, sumbangsih tipis, atau modal tebal, seseorang sudah merasa pantas menjadi orang ”nomor satu” di negeri ini. Ledakan narsisme yang mendorong kegilaan menjadi presiden itu mengandung potensi destruktifnya tersendiri bagi demokrasi. Seperti dikatakan Montesquieu bahwa ”Prinsip demokrasi dikorup bukan saja ketika spirit kesetaraan hilang, melainkan juga ketika spirit kesetaraan yang ekstrem berlangsung—manakala setiap orang merasa pantas memimpin.” Dalam suatu bangsa yang ditandai oleh kecenderungan untuk membenarkan yang biasa, tidak membiasakan yang benar, keguyuban yang berkembang acap kali merupakan keguyuban yang destruktif, seperti tecermin dalam istilah ”budaya korupsi”. Dalam situasi demikian, yang diperlukan bukanlah pemimpin yang konformis, yang gestur politiknya mengikuti ekspektasi kemapanan yang korosif. Yang dibutuhkan justru pemimpin eksentrik yang bisa berpikir out of the box dan berani menawarkan pilihan yang berbeda dari arus utama. Seperti dinyatakan John Stuart Mill, kreativitas sosial memerlukan tumbuhnya eksentrisitas. Lantas ia tambahkan bahwa ”jumlah eksentrisitas dalam suatu masyarakat pada umumnya proporsional dengan jumlah genius, kekuatan mental, dan keberanian moral yang dikandung masyarakat tersebut. nasional.kompas/read/2013/09/10/0915032/Analisis.Politik.Gila.Presiden.di.Tengah.Kerumunan
Posted on: Tue, 10 Sep 2013 06:38:21 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015