wali sanga dalam berdakwah di Indonesia ini. Mereka lebih - TopicsExpress



          

wali sanga dalam berdakwah di Indonesia ini. Mereka lebih mengedepankan nilai-nilai santun dan penuh etika menghadapi berbagai macam karakter dan budaya yang ada bagi bangsa Indonesia. Sebagaimana kearifan dan kecerdikan wali sanga yang dalam dakwahnya bisa memposisikan budaya sebagai jembatan dakwah, sehingga mampu membumikan ajaran-ajarannya di hamparan bumi Nusantara sampai dewasa ini. Renungkanlah hadits-hadits berikut ini : - Nabi Saw bersabda : انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاك “Sesunngguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia”. (HR. Baihaqi) Dalam hadits tersebut Nabi Saw menegaskan untuk menyempurnakan akhlak karimah yang juga berarti budaya, tradisi dan adat masyarakat. Bukan malah melenyapkannya! - Nabi Saw juga bersabda : اتق الله حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة وخالق الناس بخلق حسن “Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada, susullah kejelakan dengan kebajikan yang biasa meleburnya dan berperilakulah kepada orang lain dengan perilaku yang baik.” (HR. Turmudzi dan Hakim) Apakah yang dimaksud dengan perilaku yang baik? Sayyidina Ali bin Abi Tholib saat ditanya tentang maksud perilaku yang baik dalam hadits tersebut, belai menjawab : هو موافقة الناس في كل شيء ماعداامعاصي “(Makasud perilaku yang baik tersebut) adalah beradaptasi dengan masyarakat dalam setiap hal selama bukan maksyia “. Kemudian populer menjadi peribahasa : لولا الوئام لهلك الانام “Andaikan tidak ada adaptasi (dalam pergaulan) niscaya manusia akan sirna!”. Maka jelas, bahwa ajaran Islam mesti disampaikan dengan santun dan menghargai budaya. Nilai-nilai toleransi, adaptasi dan pembauran pada budaya dengan sendirinya akan membuat masyarakat mencintainya. Namun perlu diingat pesan Sayyidina Ali: ”Maa ‘adal ma’ashi.” yaitu budaya atau tradisi yang bukan maksyiat. Artinya budaya atau tradisi yang bisa ditoleransi dan dimaklumi adalah yang tidak bertentangan dengan fitrah manusia sendiri dan tidak bersebrangan dengan nilai-nilai agama. Inilah manhaj dakwah nubuwwah secara estafet telah diterapkan dan diteruskan dari zaman ke zaman oleh para ulama kita hingga zaman wali sanga dan akan terus dialanjut oleh para ulama Ahlus sunnah waljama’ah hingga akhir zaman. Dakwah kasih sayang, santun, penuh rahmat yang menjadi satu-satunya tujuan kerasulan nabi Muhammad Saw. Sebagaimana telah diisyaratkan oleh Allah Swt dalam Al-Quran : وما ارسلناك الا رحمةللعالمين ” Dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam “. (QS
Posted on: Wed, 19 Jun 2013 13:02:02 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015