’’Roberto Carlos’’ dari Liang yang Rendah Hati Jumat, 04 - TopicsExpress



          

’’Roberto Carlos’’ dari Liang yang Rendah Hati Jumat, 04 Oktober 2013 ADA cerita lain dari Manahati Lestusen. Bek tangguh timnas U-23 Indonesia di pentas Islamic Solidarity Games 2013 ini ternyata punya banyak kekayaan diri yang perlu dieksplore ke khalayak. Sejatinya pemain kelahiran Desa Liang, Ambon, 17 Desember 1993 ini merupakan pemain terbaik (the Best Player) turnamen John Jonathan Mailoa Cup I-2005 di Lapangan Matawaru Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Sayangnya, ia tak masuk skuat tim U-15 Maluku yang menjuarai Kompetisi Liga Remaja PSSI U-15 atau Piala Medco 2006 di Stadion Si Jalak Harupat, Jawa Barat. Manahati baru bergabung dengan tim Medco Maluku di kompetisi penyisihan Grup Wilayah VI di Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, 19-25 Juni 2007. Karena konsistensinya di barisan pertahanan Maluku, Pattimura Muda, sebutan Maluku, mampu mencukur tim U-15 Papua dengan skor mencolok 12-0 melalui gol Hendra Adi Bayauw, Finky Pasamba, Risky Sanjaya Pellu, dan Syaiful Ohorella. Sayang, Maluku tak lolos karena permainan sabung Maluku Utara dan tuan rumah Sulut. Ketika seleksi pembentukkan tim Sociedad Anonima Deportiva (SAD) ke Liga U-16 Uruguay, Manahati gagal terpilih. Waktu itu dari Maluku yang lolos langsung hanya Alfin Ismael Tuasalamony dan Finky Pasamba. Namun, mirisnya karena mengidap virus hepatitis B, Finky gagal berguru sepak bola di negaranya pesepakbola Alvaro Recoba, Diego Forlan dan Luis Suarez itu, dan harus pulang ke Ambon. Finky kebagian rezeky main di Piala AFF U-16 di Vietnam dan turnamen Pelajar di Korea Selatan tahun 2009. Medio 2007, untuk menambah skuad SAD ke Uruguay, datang Cesar Payavich dan Demmis Djamaoedin ke Tulehu. Namun, Manahati gagal terpantau karena permainan nepotisme sejumlah orang di Ambon. Meski begitu, Manahati tak patah arang. Dia terus saja menggelar latihan rutin di kampung halamannya, Liang, negeri tetangga Tulehu. Ia tetap latihan, dan membiasakan diri menendang bola-bola mati dengan kencang-kencangnya. Sejumlah turnamen lokal seperti Menpora Cup III-2007 yang digelar DPD KNPI Maluku dan Pekan Olahraga Maluku Pertama menjadi momentum uji coba Manahati untuk mengukur kualitas tendangan kerasnya. Pelatih tim U-15 Maluku Sani Tawainella mengakui Manahati memiliki tendangan keras dan gaya mainnya seperti Roberto Carlos dari Brazil. ’’Banyak orang yang bilang Manahati punya tendangan dan gaya main seperti Roberto Carlos, dan memang seperti itu,’’ banding pelatih yang mengantarkan Maluku juara Indonesia 2006 ini, belum lama ini. Pada pertengahan 2008, datang keinginan Maluku Manise Foundation untuk mengirim tim Orang Basudara Maluku ke Belanda, di mana Manahati juga termasuk dalam tim yang dibesuti Marthin Sarimanela (Raja Passo), Saleh Sofyan, dan Kasim Wabula. Tapi, entah mengapa Manahati lebih memilih bergabung dengan tim Medco Maluku yang berlaga di Jogjakarta. Pilihan hati Manahati membawa berkah baginya karena selain ikut mengantarkan Maluku runner-up Piala Medco 2008 setelah kalah tipis 1-0 dari Jawa Timur, Manahati juga terpantau Payovich untuk bergabung SAD ke Uruguay. Di Uruguay Manahati menimba ilmu sepak bola sejak 2008 hingga Desember 2011. Sebab, sejak Januari 2012 sampai Desember 2012 Manahati ditarik memperkuat Penarol Uruguay. Ia pernah ditunjuk sebagai kapten tim nasional PSSI U-19 Tahun. Saat itu, Garuda Muda gagal lolos dan berada di peringkat tiga di bawah China dan Australia. Di kualifikasi Grup G Piala Asia 19 Tahun pada Oktober 2011, Manahati mampu membawa kawan-kawannya di tim Garuda Muda menundukkan tim nasional Macau 3-0, Rabu 2 November 2011. Saat itu, sebagai tim, dia memperlihatkan kebesaran jiwa dan kerendahan hati seorang pemain bertalenta. Saat pemain Macau Pedruco Novo terjatuh usai duel dengan pemain belakang PSSI, Eggi Hadyatmiko, Manahati memilih menolong Pedruco dibanding melanjutkan pertandingan. Dia memangil tim medis Macau agar menangani Pedruco. Saat ini Manahati membela klub Divisi II Belgia, CS Vise. Di klub ini juga ada dua pemain asal Maluku, Alfin Ismael Tuasalamony dan Abdul Rahman Lestaluhu. Setelah berlaga di ISG dan membawa timnas Indonesia menempati runner-up setelah kalah 1-2 dari Maroko, kini Manahati kembali dipercaya pelatih tim U-23 Indonesia untuk persiapan Sea Games 2013 di Myanmar, Desember 2013. (RONY SAMLOY) Profil Manahati Lestusen Tempat tanggal lahir: Liang, Ambon, 17 Desember 1993 Agama: Islam Orang tua: H. Muhabas Lestusen (ayah) – Janiapari (ibu) Klub: - Januari 2013 : CS Visé - Januari 2012 - Desember 2012 : Penarol - Uruguay -2010-2011 : Indonésia Futbol Sociedad Anonima Deportivo (SAD) - Uruguay Pemain idola: -Roberto Ayala (Argentina) Daniel Alves (Brasil) Ricardo Salampessy (Ambon)
Posted on: Fri, 04 Oct 2013 10:24:02 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015