Abu Zubaydah ditangkap di Pakistan pada tahun 2002, tak lama - TopicsExpress



          

Abu Zubaydah ditangkap di Pakistan pada tahun 2002, tak lama setelah rezim Taliban jatuh akibat invasi AS. Mantan Presiden AS George W. Bush, mengatakan bahwa Zubaydah sebagai tokoh kunci dalam apa yang disebut “perang melawan teror”. Dokumen setebal 113 halaman yang diperoleh dari seorang mantan pejabat intelijen AS yang bekerja dengan CIA dan FBI , sedang dipelajari oleh wartawan seluruh dunia , di mana banyak informasi bertentangan yang disampaikan oleh pejabat AS, dan apa yang diungkapkan Abu Zubaydah sudah dibantah . Dari buku harian yang ditulis oleh Abu Zubaydah terungkap dengan gamblang, di mana dia ditahan oleh otoritas AS di Kuba, tanpa pengadilan sejak tahun 2006. Abu Zubaydah mengalami penyiksaan yang sangat luar biasa di bawah pemerintahan Bush. Penyiksaan terhadap Abu Zubaydah itu water-boarding (kepalanya ditenggelamkan dalam air, diterangi lampu dan musik yang memekakkan telinga sepanjang hari, dan isolasi dalam sel kecil, belum lagi penyiksaan pisik lainnya yang sangat dahsyat. Sebelumnya , CIA telah menghapus beberapa kaset interogasi pada tahun 2005 , menghilangkan fakta-fakta kejahatan ingterogator yang dilakukan oleh CIA. Abu Zubaydah telah bergabung dengan Taliban sebagai sejak muda di awal 90-an, setelah mundurnya pasukan pendudukan Soviet , kemudian tetap berada di Afghanistan membantu Mujahidin melawan pemberontak komunis, sisa-sisa mantan rezim Soviet. Menurut Guardian Brent Mickum, Zayn tidak pernah menjadi anggota Taliban atau Al-Qaeda” , dan tidak pernah menjadi anggota atau pendukung dari angkatan bersenjata yang bersekutu melawan Amerika Serikat, ungkap Guardian. Menunjukkan pengakuan seperti yang ditulis dalam buku hariannya itu, Abu Zubaydah tidak bersenjata, ketika dibawa ke tahanan ilegal , ujar Michum. Michum menyebutkan pada saat ditangkap tidak berada di Afghanistan, tapi ditahan di Pakistan , di mana Abu Zubaydah diserang secara kejam, ditembak , dan hampir tewas, ungkap Michum. Buku harian laki-laki Palestina yang kelahiran Saudi , dan memiliki nama asli Zayn al- Abidin - Muhammad Husain , ketika dia ditangkap lebih dari 10 tahun yang lalu dan di tahan oleh pihak berwenang . Setelah dipindahkan ke Guantanamo , dikatakan, Abu Zubaydah, waktunya habis digunakan menulis pengalaman dipenjara kamp Guantanamo, dan berbagai kondisi yang dialaminya, selama berada dalam penjara yang sangat kejam itu. Presiden Barack Obama, ketika kampanye presiden dia berjanji akan menutup kamp Guantanamo. Tapi, sampai sekarang kamp Guantanamo itu, masih tetap ada. Kamp Guantanamo yang dibangun oleh CIA ini, mirip dengan Gulag di Siberia, zamannya Soviet, yang digunakan untuk menyiksa, dan membunuh secara perlahan-lahan bagi siapa yang menentang rezim komunis Soviet. Kekejaman itu, dipraktekkan oleh AS, dan yang mengaku sebagai “kampiun” demokrasi di dunia. Tetapi, negeri itu kenyataannya melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia. Tanpa ada yang menentangnya. Af/hh
Posted on: Sun, 10 Nov 2013 06:24:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015