Fairy Tail Chapter 344 FAIRY TAIL VS. PEMBURU HARTA KARUN [ - TopicsExpress



          

Fairy Tail Chapter 344 FAIRY TAIL VS. PEMBURU HARTA KARUN [ Ronde Pertama adalah,, Balap Lari,,!! :3] Natsu, Gray, Lucy, & Wendy juga Happy & Charla, berlari mengejar para Pemburu Harta Karun,, Mereka berencana merampas Cairan Tetesan Bulan (Moon Drip) yang dimiliki oleh para pemburu itu, untuk membuat Para Raksasa yang Tersegel didalam Es kembali seperti semula,, " TUNGGUU,,,!!!! " Teriak Natsu Ngos- ngos-san mengejar mereka,, " KITA BISA MENYELAMATKAN PARA RAKSASA DENGAN TETESAN ITU,,!! " Seru Gray yang juga mengejarnya,, Lucy, Wendy, Charla juga Happy mengikuti dibelakang mereka,, " Jangan Bercanda,,!! " " Apa Kau tahu betapa susahnya kami mendapatkan Tetesan Bulan ini Hah,,!! " Sahut Pria Pengguna Senapan. " [Untuk mendapatkannya] Kami Harus pergi ke Pulau yang banyak Iblisnya (Pulau Galuna*sc) " " dan mengelilingi seisi Pulau demi mencarinya,,!! " Seru Pengguna Pedang. " Dan Terlebih lagi, Apa Tidak menakutkan, Jika Para Raksasa itu kembali Hidup,, Duun,,!! " Seru Pengguna Palu Berbentuk Tangan. Mereka bertiga terus berlari dari Kejaran Natsu Dkk,, Lucy berlari sekuatnya,, Ia sejenak menoleh kebelakang,, Kekanan lalu kekiri,, " Ara,,?? " " Dimana Erza,,?! " Tanya Lucy menyadari kalau Erza tidak ikut mengejarnya. " Dia Tetap tinggal di Desa untuk mencari beberapa petunjuk,, " Jawab Wendy yang berlari dibelakang Lucy. " Kuharap dia tidak menghancurkan Raksasanya,, " Ucap Happy Mencemaskannya.. Ia membayangkan Erza tengah menebas Kaki Raksasa dengan Pedangnya,, " Kenapa kau Membeku Hah,,!! " Omel Erza dalam Imajinasi Happy. " Kuharap juga begitu,, " tambah Charla menyetujuinya. Para Pemburu Berlari memasuki Hutan,, Dan Banyak juga Raksasa-raksasa yang membeku Di Hutan,, Sepertinya Hutan bagaikan Rumput liar bagi Para Raksasa itu,, " Berhenti Woe,!! " " Dasar Pencuri,,!! " Teriak Natsu terus Berlari jejingkrakan. " Kami Bukan Pencuri, Pret,,!! " Sahut Pengguna Senapan tak terima dan masih terus berlari. " Kami ini Pemburu Harta Karun Tau,,!! " Omel Pengguna Pedang. " Duun,,,!! " seru Pengguna Palu Tangan yg mengepal. " Ghh,,!! " " Mereka cukup mengganggu,,! " " Mari kita lakukan,,!! " Ucap Pengguna Senapan. " Yeeaahh,,! Cepat kita lakukan,,! " tambah Pengguna Pedang. " Mari, Lakukan,, Duun ,,! " seru Pengguna Palu Tangan. " Drake,,! Posisikan Dirimu,,!! " " Yyeaahh,,!! " Si Pengguna Senapan Terus berlari, Sedangkan si Pengguna Pedang & Palu,, Berbalik Menghadang Para Peri,, Si Pengguna Pedang Bersiap Menarik Bilah Pedangnya,, " Kami Tidak akan membiarkan Penyihir manapun meremehkan kami,,!! " Tegasnya Mantap. Tak kalah siaga, Si Pengguna Palu Juga bersiap Dengan Palunya yang berbentu tangan yang mengepal. " Kami akan Membinasakan siapapun yang menghalangi kami,,!! " " Memburu Harta Karun adalah Pekerjaan yang Berbahaya, Duun,,!! " Tegas Si Pengguna Palu. Natsu Dkk, juga Berhenti Berhadapan dengan mereka berdua,, Natsu memasang tampang sangarnya,, " Pekerjaan kami Juga sama Berbahayanya,,!! " Tegas Natsu. " Jika kalian Ingin Bertarung,! Maka akan Kami Selesaikan secepatnya,,!! " tambah Gray yang juga telah bersiap. " Aku Benar-benar Membara,,!! " Geram Natsu mulai Terbakar Emosi Semangat. " Hheh,,!! " " Dduuunn,,!!!! " Seru Si Pengguna Palu mengangkat Palu nya Dan Menghempaskannya kearah Natsu Dkk,, JDDHHUUAARR,,, Tanah Nya Hancur karna pukulan dari Palu Tangan itu, Kekuatan untuk menghancurkan yang begitu kuat,, " Wwhooaa,,,!! " Teriak Natsu Bergidik ngeri melihat Hantaman Palunya,, " Ah,!? " " Senjata Berbentuk tangan,,!! " Lucy juga cukup terkejut melihatnya,, " Kekuatan dari Senjata Ini, Duun [benar- benar] Menabjubkan,, " Ucap Si Pengguna Palu. [ Lala, Si pengguna Palu, Anggota Guild Sylph Labyrinth ] " Ggehh,,! " Natsu Cukup kesal, Ia segera berlari menuju kearahnya,, " Ka no Metsuryuu Mahou,,!! " " Karyuu no Tekken,,!!! " Natsu Mengucap Mantra Sihirnya,, Ia berlari sembari Mempersiapkan Tinju Apinya,,, JJBBBLLAAARRRRR,,, Tinju api Natsu menghantam Lala,, Namun bukan Orangnya,, Hammer Lala Membuat Palunya yang mengepal menjadi membuka,, Ia menjadikannya sebuah Perisai untuk mengatasi Tinju api milik Natsu,, Tinju Api Natsu benar-benar sia-sia,, Lala mengepalkan kembali Palunya,, Dan Menghantamkannya ke Tubuh Natsu,, " Dduuunn,,!!! " seru Lala. " Eh,!? " Gumam Natsu terperangah. BUAACCKKK ,,, Natsu Terpental cukup jauh akibat Hantaman Palu milik Lala,, " Wwhhhaaaooohh,,!! " Erang Natsu yang terpental hingga menghantam Tebing disana,,, " Ah,,! " " Natsu-san,,!? " Wendy mencemaskan keadaan Natsu. " Cihh,,! " Gray Bersiap memposisikan Kedua tangannya,, Ia memasang Kuda-kuda khasnya,, " AISU MEIKU,,!! " " FURIIZU RANSAA,,!! " Seru Gray Menciptakan Tombak-Tombak Esnya,, Tombak-tombak Es Milik Gray Melesat cepat kearah Pemburu harta karun,, Teman Lala Segera berlari menghadapi Gray,, Ia bersiap dengan Pedangnya,, " Khahahaha,, " " Tebasan Super,,!! " Seru Temannya,, [ Hiroshi, Si Pengguna Pedang, Anggota Guild Sylph Labyrinth ] Hirosi melompat-lompat menghindari Tombak-tombak Gray yang melesat dari Banyak Arah,, Sesekali Hiroshi menebaskan pada Tombak Es Gray hingga tombak Es Gray Patah,, " Aahh,,!? " Gray terkejut melihat ketangkasan Hiroshi,, " Rasakan Pedang Rantaiku ini,,!!! " Seru Hiroshi,, Hiroshi menarik tuas di Pedangnya,, Cllank ,, Clankk,, Clankk,, Pedangnya yang terdiri dari tumpukan beri yang tersusun membentuk pedang mulai memanjang,,, [ Batang besi besar, ke kecil, kecil, kecil,, ] [ Jadi batang kecil bisa masuk ke yang lebih besar, dan seterusnya, juga sebaliknya,, ] " TIKAMAN SUPER,,!! " Seru Hiroshi. Pedangnya yang memanjang menerjang Gray,, Gray sempat menghindarinya,, Hingga kini Ujung pedang itu ada disisi Bahu Kanan Gray,, Pedang Hiroshi panjangnya bisa mencapai 2 meter bahkan lebih,, Tapi, nampaknya bukan hanya Tikaman,, Ada sesuatu Tekanan yang Melesat Dari Tikaman pedang itu,, Sswwoosshh ,,, Gray, Lucy & Wendy merasakannya,, JJJDDHHUUUAARRR ,,,!! Entah apa itu, Tapi hal itu menghancurkan Batang Pohon dibelakang mereka,, " Aahh,,!? " Dengan Pendengaran dari Gesekan di Udara,, Wendy merasakan Sesuatu hal Melesat dengat sangat Cepat,, Wendy sempat melihatnya,, Dan iapun segera Menubruk Lucy agar segera Tiarap,, " Awas,,!!! " Seru Wendy. Lucypun Jatuh bersama Wendy,, #Ddhhoor ,,, Tembakan Melesat Bebas entah asalnya dari mana,,, " Tembakan,,?? " Lucy terkejut melihatnya,, Ia selamat berkat Kepekaan Membaca Udara Wendy,, " Tapi Darimana hal itu berasal,!? " Ucap Happy Celingukan. " Seorang Penembak Jitu,, " Sahut Charla mulai cemas. Dari salah satu Dahan Pohon,, Terlihat Drake, yang tengah tersenyum menyeringai,, " Oh,, " " penghindaran yang mengesankan,, " " Tapi, berikutnya, kalian akan Tertembak tepat di kepala kalian,, " Ucap Drake. " Suaranya Menggema, tapi aku tak tahu dimana Posisinya,,! " Ucap Charla. Drake kembali membidik mangsanya,,, " Nanayon-ku ini, Haus Akan Darah,,!! " Ucapnya membidik target. [ Nanayon: Senapan Laras Panjang Tipe : 74 ] [ Drake, Si Penembak Jitu, Anggota Guild Sylph Labyrinth ] Wendy kembali berkonsentrasi pada Angin,,, " Aku dapat Mencium Aroma Bubuk Mesiu,, " Ucap Wendy. Dengan Memperhitungkan Arah serta kecepatan Mata Angin,, Wendy mengkalkulasi dimana Keberadaan Musuhnya,, " Lucy-san,, Disana,,!!! " Seru Wendy menunjuk ke Rerimbunan Dahan Pohon. Clliinngg,, Lucy meraih Kunci Emasnya. " Serahkan saja Padaku,,!! " Ucap Lucy Percaya diri. " Hirake no Tobira,,!!! Sajitariusu,,!!! " " Sajitariusu,,!!! " Seru Lucy membuka Gerbang sang Pemanah, Sagitarius. " Tenang saja, Serahkan Si Penembak Jitu itu padaku,,!! " Ucap Sagitarius. Ia Melepaskan Anak Panahnya,,, Melesat ketempat Drake.. " Heh,,! " desahnya meremehkan. Drake melesatkan Pelurunya,, Peluru & Anak Panah saling Bertabrakan,, Anak Panah Sagitarius hancur,, " I,, Itu,, " Gumam Wendy terkejut melihatnya. " Dia menembak Anak Panahnya,, " Ucap Lucy. " Pria itu,,! " Geram Sagitarius. " . . . " Drake hanya diam & terus membidik,, Dibawah,, Natsu berdiri lagi,, " Pria-pria Ini,,!! " Geram Natsu Menatap Lala. Dan Disebelahnya,, Gray juga Geram terhadap Hiroshi,, Drake nampak tersenyum sembari membidik, Hiroshi Berdiri tegas menatap Gray, & Lala bersiap melawan Natsu,, " Mereka, Lumayan Kuat Juga,,!! " Ucap Natsu mengakuinya. Sementara itu,, Erza makin dalam menjelajah Desa,, Terdapat Puluhan Raksasa yang beku disana,, Dilihat dari arah mereka berdiri, Mereka tengah mencoba menuju ke Suatu tempat diarah tujuan yang sama,,, Dan membawa senjata masing masing,, Erza berdiri terdiam memikirkan hal itu,, " Hmm,,, " " Aku penasaran,, " " mengapa semua orang mengarah pada Satu tujuan yang sama dengan membawa Senjata masing-masing,, " Gumam Erza memikirkannya. " Kira-kira, seperti apa ya, keadaan Desa sebelum membeku,, " " dan Juga, Sangatlah Mustahil untuk mencairkan Seluruh Es yang ada dengan hanya sedikit Cairan Tetesan Bulan,, " " Aaahh,,,!!! " Pada Ahirnya ia terkejut sendiri pada kesimpulan yang ia dapatkan,, " Para Raksasa,, Senjata,, Dan Es,, " " Apakah mereka tengah Menghadapi/ melawan sesuatu,!?? " " Atau Mungkin mereka mencoba melindungi sesuatu,!?? " Gumam Erza. Pikirannya telah berpikir segala kemungkinan yang Terjadi,, " Tapi, Melindungi apa,!? " " Desa ?? " " Atau sesuatu yang lebih penting dari itu,,?? " Pikir Erza. " Aahh,,!? " ia kembali Terperanggah,, " Api Abadi,,!! " Gumamnya Terkejut. Erza Berbalik memandang kebelakang,,! " Meskipun Api Abadi yang melindungi Desa, Membeku,,! " " Jika mereka Menganggap/mempercayai Api itu Adalah Dewa Pelindung Bagi penduduk Desa,, " " Mereka Pasti akan melindunginya dari Musuh yang berasal dari Luar,, " Gumam Erza menarik Kesimpulan. Kecerdasannya benar-benar menabjubkan,, " Dengan Kata Lain,, " " Api Abadi itu, berada pada Arah yang berlawanan,,!! " " Dari Arah yang Dituju oleh Para Raksasa ini,,!! " Gumam Erza. Erza Segera Berlari Tempat Api Abadi itu,, " Gunung itu,,!! " " Aku Yakin Berada Di Puncak sana,,!! " Ucap Erza Pasti. Dengan Kecepatan yang Luar biasa,, Ia sebisa mungkin mencapai Gunung dihadapannya,, Hingga ahirnya setelah melewati para penjaga yang Menjaga Gunung itu,, Yang juga membeku,, Ahirnya Erza sampai Di Puncak,, Erza begitu kelelahan dipuncak sana,, Nafasnya memburu,, Terengah-engah,, Ia tersungkur berlutut, karna kelelahan,, " Tidak ada Apapun,? " " Tapi mengapa,?? " Ucap Erza bertanya- tanya,, Ia mencoba menenangkan diri sejenak,, " Kupikir, jika aku bisa menemukan Api itu,, " " kami bisa mengembalikan Desa sebagaimana mestinya,, " " Tapi, meskipun aku berhasil menemukannya, " " Bukankah Api itu juga Membeku, kan,, " " Aku Terlalu berpikiran pendek,, " " Tentu saja tidak akan mudah menemukan, Harta karun Desa,, " Ucapnya,, " Ahh,,?? " Erza yang berdiri diantara Kristal-Kristal Es di Puncak Gunung itu, Merasakan sesuatu hal yang aneh pada dirinya,, Benar saja,, Tubuhnya Menyusut,, " A,, Ada apa ini,,!? " Gumamnya Kebingungan, juga terkejut. Tubuhnya terus saja Menyusut,, Pakaian Zirah yang ia kenakan Mulai berjatuhan karna tak lagi bisa dipakai oleh Tubuh Erza yang mengecil,, " Aku kembali menjadi anak Kecil,,!?? " Erza benar-benar tak tahu kenapa hal ini bisa terjadi,, Ia menatap Wujud dirinya melalui Kristal Es dihadapannya,, :: U, Unyu-Unyu,, Ehrm,,, :: :: Sesuatu yang aneh telah terjadi di Desa yang penuh Misteri ini,,?? :: :: Di Desa Para raksasa yang membeku ini,, :: :: Kenapa Waktu pada diri Erza berjalan Mundur,,?? :: :: Apakah Penyebab dari Semua Hal ini,,!? :: :: dan Akan seperti apakah Pertarungan melawan Pemburu Harta karun itu akan Berahir,!? :: BERLANJUT KE CHAPTER SELANJUTNYA
Posted on: Sat, 20 Jul 2013 07:03:59 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015