Firaun Obama Katakan Al Qaida Melemah, Menutupi Rasa Takut? Alib - TopicsExpress



          

Firaun Obama Katakan Al Qaida Melemah, Menutupi Rasa Takut? Alib Arsalan untuk Al-Mustaqbal Channel WASHINGTON DC – Menutupi rasa cemas dan ketakutannya dari serangan mujahidin Al Qaida – apalagi setelah sempat menutup beberapa Kedubesnya di Timur Tengah dan Afrika, Firaun Amerika Serikat Barack Obama sesumbar dengan mengatakan bahwa Al Qaida sekarang lemah dan telah terpecah belah. “Kelompok Al Qaida yang menyerang kita pada 11 September 2001 sudah terpecah belah. Al Qaida sudah sangat lemah dan tak lagi memiliki kapasitas operasional besar,” kata Obama dalam jumpa pers di Washington DC, Jumat (9/8/2013). Namun, Firaun Obama menambahkan AS ingin memperkuat kapasitas individu tiap negara untuk menangkal militan (mujahidin) Al Qaida, ia juga menggarisbawahi akan ancaman Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP), salah satu cabang yang berpusat di Yaman. “Kita masih menghadapinya di berbagai kawasan seperti Al Qaida Semenanjung Arab (AQAP) yang bisa memberikan ancaman,” tambah Obama. “Kelompok-kelompok regional seperti ini masih bisa melakukan serangan serangan bom truk ke kedubes dan menewaskan sejumlah orang,” lanjut dia. Kondisi seperti itulah, kata Obama, yang membuat AS harus memastikan tetap memiliki strategi untuk memperkuat negara-negara sekutunya. “Kita harus memiliki strategi memperkuat rekan-rekan kita sehingga mereka memiliki kapasitas untuk menghadapi ancaman regional ini jika mereka menjadi sedikit lebih kuat,” papar Obama. Benarkah Al Qaida Melemah? Ataukah Semakin Kuat? Sebagaimana sebelumnya dikabarkan oleh media-media AS, percakapan antara dua tokoh senior Al Qaida Syaikh Ayman Az-Zawahiri -hafidzahullah- dan Syaikh Abu Basyir Al Wuhayshi – hafidzahullah-mampu memicu penutupan banyak misi diplomatik Amerika hari Ahad, (04/08/2013). Seorang pejabat senior AS, kepada ABC News, mengungkapkan, ia menerima informasi dari hasil sadapan komunikasi operator Al Qaida. Isinya, kelompok itu menyiapkan serangan besar terhadap AS. ”Dan strategis secara siginifikan,” kata pejabat senior AS yang diwawancarai dengan syarat anonim. ”Bagian yang mengkhawatirkan adalah dari bocoran komunikasi udara mereka,” imbuh pejabat itu, yang menyebut kelompok yang menebar teror besar adalah Al-Qaida di Semenanjung Arab. Kendati demikian, pejabat itu tidak mengetahui pasati target serangan al-Qaeda. ”Kami tidak tahu apakah mereka akan menyerang kedutaan, pangkalan udara, pesawat terbang, atau kereta api,” ujarnya. Seorang anggota Parlemen Komite Intelijen AS, Dutch Ruppersberger juga mengatakan ”Kami menerima informasi bahwa orang-orang tingkat tinggi dari Al Qaida di Semenanjung Arab berbicara tentang serangan besar”. Dugaan kuat lain yang membuat AS “panas dingin” dengan plot serangan Al Qaida adalah “Bom Cair” yang ditemukan insinyur ahli kimia Al Qaida, Ibrahim Al Asiri (31) dimana larutan bahan kimia bom cair tersebut tidak terdeteksi saat melintasi detektor teknologi mutakhir Barat. Tidak hanya di Semenanjung Arab, Al Qaida besama afiliasinya yang tergabung dalam Daulah Islam Iraq dan Syam bulan Juli lalu berhasil membebaskan seribu lebih tawanan yang berada di penjara Guantanamo, Irak. Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa jaringan Al Qaida baik itu yang berada di Semenanjung Arab, wilayah Maghrib, maupun di wilayah lainnya bukan melemah tapi semakin eksis dan menguat. Apalagi setelah afiliasi Al Qaida di Suriah berhasil mengontrol dan menguasai beberapa wilayah disana. Sumber : diolah dari kompas, dbs
Posted on: Sun, 11 Aug 2013 03:23:09 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015