Ini lah irfan yg apa adanya, ini lah caraku memahami - TopicsExpress



          

Ini lah irfan yg apa adanya, ini lah caraku memahami mu.. BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM,, ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH... Apa kalabar, how are you, kafa halk, kumaha dararamang yeu teh...??? Amma badu, asyiik Sudah selayaknya sebagai seorang muslim saling mewasiati dengan hak dan kesabaran.. Alhamdulillah akhirnya tersempatkan kembali buat mengutarakan semacam curahan yg mudah2an gak menjadikan kesalahfahaman antara kita semua kedepannya. saudaraku bukannya brarti ifan pengen dihargainyaa ato pun apa lah katanya, justru ifan sangat menghargai sekali saudara, dulur2 and teman2 semuanyaa tentunya dengan cara yang kiranya dapat ifan lakukan.. kalau pun curahan kata-kata dibawah ini kiranya dianggap egoisme ifan sendiri ataupun dibilang terucap dari seorang irfan hilmi yang boleh dikatakan anak kemarin sore yang keilmuan dan pemahaman agamanya masih memerlukan banyak bimbingan, manggaaa silahkan ajah ifan pun sangat menerima komentarnya dengan sangat sangat sangaaat terbuka sekali untuk saudara, dulur2 and teman2 semuanya... Makanya olehkarena ifan utarakan wae apa-apa yang ada dalam lubuk hatiku ini,hehee biar enggak jadi salah faham baik untuk saat ini ato pun kedepannya.. Sahabat, dulur2 and all of you my friends, Dengan keadaan ilmu ku yang alakadarnya, berhubungan dengan hari ini..... Irfan... yaa hari inii... . Duh……kumaha nya nyeubatkeuna.? Begini ajjah lah ada yang disebut “ulang tahun”.. pada tahu kan??? sungguh ifan gak tau and gax ngerti konsep an yang sesungguhnya tentang eta.,, nu sabeuneurna apa pun nama nya apapun beuntuk na apa pun bentuk peurayaan nyah.. boh ceuk seugi arabisasi na mah “Milad” ceunah, afwan ifan teuteup teu ngarti keneh... yang ifan ketemukan dari beberapa bacaan dan literaturnya baek buku2 ato pun internet, nurutkeun sababaraha seujarahna mah, Afwan jiddan hapunteuuun pisan, tradisi eta teh cenah mah produk barat.. tapi manga wae bd nyeubat ifan kumaha wae oge, ifan mung sakeudar nyampekeun naon wae nu kapeunak ku ifan... teurkadang jeung rame deuih urang boh organisasi naon bae boh peurorangan ngararayakeuna. Boh ucapan-ucapan nu seuring kadangu diucap-ucapkeuna, cenah mah du’a tapi duka daaa... rasulullah saw. bersabda : barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk di dalamnya (Hadits) Saur aa gym temah ternyata ceunah “umur urang dina satiap hari na teh sanes nambihan malihan mah ngirangan da jatah umur urang teh ngirangan teuras-teurasan”” adapun du’a-du’a nu sanesna nurutkeun sababaraha literature islami nu kabaca sok sanaos do’a keselamatan dunia akhirat atanapi dua nu positif sanesna sami wae upami bingkisana dina “ulang taun” teu aya conto ti rasulna. (wAllohualam)). Nanging ayeuna urang sok rajeun aya duka maksudna kumaha, meureun ngaminimalisir kaayaana. Pami neungeutan konsepan dr. Yusuf Qordhowi mh sah-sah wae saurna eta mah, nanging ranahna misalkan teuntang: selameutan tujuh tahun anak kareuna tos ka keunaan ku hukum kedahna dipiwarang sholat, aya oge sapuluh tahunan teuntang kawajiban neunggeul anu wajar ka anak anu ngabantah teu ngeurjakeun sholat, jeung seulameutan lima beulas tahunan karena kawajiban ibadah geus dimulai keur seuorang anak.. (wAllohualam) Pami temah ngamaksad ngaminimalisir kaayaan sangkan katingal islami, pami temah milih antawis tahun masehi sareung hijriyah tangtuna urang milih hijriyah.. nanging teuteup duka kumaha nu sakuduna didinya.. Sahabat, dulur2 dan kawan2 ku seiman seperjuangan... sekali lagi ifan mohon maaf apabila baik yang pernah suadah terjadi ato pun yang akan terjadi tentang sikap ku tentang masalah ini. mungkin memang HAMBAR dirasa tapi ifan seperti ini bermaksud mengutarakan haq yang ifan fahami dan demi menghindari kesalahfahaman berlanjut yang ifan belum kuasai benar ilmunya.. mohon bimbingan dan arahanya kalau-kalau memang ada yang berlebihan ataupun keterlaluan... dibawah ini beberapa sebagian lampiran and referensi yang menjadi sumber bacaan ifan dalam hal ini,,, anthum semua bisa mencarinya lagi lebih banyak and share with me because Allah... 1. Asal Usul Ulang Tahun Dewasa ini, banyak masyarakat kita yang merayakan ulang tahun tanpa mengetahui asal-usulnya. Berbagai model makanan dan minuman mereka siapkan, aneka macam perhiasan mereka pajang, berbagai kalangan mereka undang. Semua itu hanya untuk satu tujuan, merayakan hari kelahiran yang merupakan hari bersejarah dalam kehidupan mereka. Memang, tidak banyak orang yang mengetahui sejarah ulang tahun. Mayoritas diantara kita yang suka merayakan ulang tahun alasannya hanya mengikuti tradisi orang-orang sebelum kita. Lantas, apakah ulang tahun itu ada sejarahnya? Atau ia hanya media bagi orang-orang Barat untuk memalingkan umat Islam dari ajaran syariat mereka? Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita simak pemaparan berikut ini. Sejarah Ulang Tahun Tradisi pesta ulang tahun pertama kali dimulai di Eropa. Diawali dengan adanya ketakutan akan datangnya roh jahat tatkala seseorang berulang tahun. Sebagai langkah proteksi, diundanglah teman-teman dan keluarga saat seseorang berulang tahun agar mereka memberikan do`a dan pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun. Mereka juga memberikan kado kepada orang yang berulang tahun. Hal ini dipercaya dapat memberikan rasa gembira kepadanya sehingga dapat menghalau roh-roh jahat tersebut. Banyak simbol yang diasosiasikan dengan ulang tahun sejak ratusan tahun silam, misalnya kue. Mengapa perayaan ulang tahun harus menggunakan kue? Salah satu cerita menyebutkan karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil dewa bulan, Artemis. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang mempresentasikan bulan purnama. Cerita lainnya tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai “Gerbutstagorten” adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti. Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun yang biasa diletakkan di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka kepada dewa Artemis juga meletakkan lilin-lilin di atasnya agar membuat kue tersebut terlihat terang menyala seperti bulan. Beberapa orang menyatakan bahwa lilin diletakkan dengan alasan keagamaan. Beberapa orang Jerman meletakkan lilin besar di tengah-tengah kue mereka sebagai pertanda terangnya kehidupan. Sebagian lagi percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga. Saat ulang tahun mereka juga meniup semua lilin yang ada disitu sambil mengucapkan pengharapan di dalam hati. Mereka melakukan semua itu karena percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu embusan akan membawa nasib baik. Pesta ulang tahun biasanya diadakan supaya orang yang ulang tahun dapat meniup lilinnya. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa pesta ulang tahun diadakan pada kali pertama dengan tujuan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu orang yang berulang tahun. Itulah yang mereka sangkakan sehingga mereka mengadakan pesta dan mengundang teman dan kerabat agar roh-roh jahat tidak jadi mengganggu yang berulang tahun. Selanjutnya, pesta ulang tahun mengalami perkembangan dan penambahan, diantaranya keluarga dan teman yang diundang datang sambil membawa kado atau bunga untuk diberikan kepada orang yang berulang tahun. Jika orang yang diundang tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun, biasanya mereka mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun. Tradisi mengirimkan kartu ucapan dimulai di Inggris sekitar 100 tahun yang lalu. Itulah sejarah ulang tahun yang tujuan dan motifnya jelas berseberangan dengan ajaran syariat Islam. Selanjutnya, sebagai seorang Muslim, bagaimana kita menyikapi fenomena yang sudah menjamur di masyarakat ini? Kalau kita telisik lebih jauh, ada perbedaan pendapat dari beberapa ‘ulama dalam menyikapi perayaan ulang tahun. Sebagian diantara mereka ada yang melarang dan sebagian lagi membolehkannya. Untuk lebih lengkapnya mengenai pendapat ‘ulama tentang perayaan ulang tahun ini, tunggu tulisan selanjutnya ya. [BERSAMBUNG-to be continued] source: kicaukata.tumblr/post/2362150751/asal-usul-ulang-tahun 2.Sejarah Perayaan Ulang Tahun November 14, 2009 — fauzikun Berhubungan dengan semakin dekatnya hari ulang tahun saya yang jatuh pada tanggal 19 november, kali ini saya akan menulis artikel mengenai sejarah diadakannya perayaan ulang tahun yang sering kita rayakan setiap tahunnya. Ulang tahun atau Milad (dalam bahasa arab) pertama kali dimulai di Eropa. Dimulai dengan ketakutan akan adanya roh jahat yang akan datang pada saat seseorang berulang tahun, untuk menjaganya dari hal-hal yang jahat, teman-teman dan keluarga diundang datang saat sesorang berulang tahun untuk memberikan do’a serta pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun. Memberikan kado juga dipercaya dapat memberikan rasa gembira bagi orang yang berulang tahun sehingga dapat mengusir roh-roh jahat tersebut. Merayakan ulang tahun merupakan sejarah lama. Orang-orang jaman dahulu tidak mengetahui dengan pasti hari kelahiran mereka, karena waktu itu mereka menggunakan tanda waktu dari pergantian bulan dan musim. Sejalan dengan peradaban manusia, diciptakanlah kalender. Kalender memudahkan manusia untuk mengingat dan merayakan hal-hal penting setiap tahunnya, dan ulang tahun merupakan salah satunya. Banyak simbol-simbol yang diasosiasikan atau berhubungan dengan ulang tahun sejak ratusan tahun lalu. Ada sedikit penjelasan mengapa perayaan ulang tahun harus menggunakan kue.Artemis Diana Salah satu cerita mengatakan, karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil dewi bulan, Artemis. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang merepresentasikan bulan purnama. Cerita lainnya tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai “Geburtstagorten” adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti. Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka ke dewi Artemis juga meletakan lilin-lilin di atasnya karena membuat kue tersebut terlihat terang menyala sepeti bulan (gibbons, 1986). Orang Jerman terkenal sebagai orang yang ahli membuat lilin dan juga mulai membuat lilin-lilin kecil untuk kue mereka. Beberapa orang mengatakan bahwa lilin diletakan dengan alasan keagamaan/religi. Beberapa orang jerman meletakan lilin besar di tengah-tengah kue mereka untuk menandakan “Terangnya Kehidupan” (Corwin,1986). Yang lainnya percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga. Saat ini banyak orang hanya mengucapkan pengharapan di dalam hati sambil meniup lilin. Mereka percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu hembusan akan membawa nasib baik. Pesta ulang tahun biasanya diadakan supaya orang yang berulang tahun dapat meniup lilinnya. Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika kita memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi dengan memakan “Happy Birthday” akan membawa kebahagiaan. Pada pesta ulang tahun pertama kalinya, pesta diadakan karena orang menduga akan adanya roh jahat yang mengganggu mereka. Jadi mereka mengundang teman dan kerabat untuk menghadiri pesta ulang tahun mereka sehingga roh-roh jahat tidak jadi mengganggu yang berulang tahun. Dalam pesta-pesta selanjutnya banyak dari keluarga dan teman yang membawa kado atau bunga untuk yang berulang tahun. Saat ini kebanyakan pesta ulang tahun diadakan untuk bersenang-senang. Jika orang yang di undang tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun, biasanya mereka akan mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun. Tradisi mengirimkan kartu ucapan dimulai di Inggris sekitar 100 tahun yang lalu (Motomora, 1989). Pada awal mulanya hanya raja saja yang dirayakan ulang tahunnya (mungkin disinilah awal mulanya tradisi topi ulang tahun bermula). Seiring waktu berlalu, anak-anak juga di ikutsertakan dalam pesta ulang tahun. Pesta ulang tahun untuk anak-anak pertama kali terjadi di Jerman dan dinamakan “kinderfeste”. Tetapi saat ini, pesta ulang tahun bisa diadakan oleh siapa saja, terutama yang punya uang… Nah kira-kira begitulah sejarahnya perayaan ulang tahun untuk pertama kalinya, percaya gak percaya, source: fauzikun.wordpress/2009/11/14/sejarah-perayaan-ulang-tahun/ 3. Baru-baru ini kita mungkin pernah mendengar sebuah acara raksasa, maulid terbesar yang diadakan di monas. Terlepas dari siapa yang mengadakan, atau habib mana yang menjadi pembicaranya. Mungkin ada dari kita yang bertanya, siapa sih yang pertama kali mengadakan acara ulang tahun ini? Apakah ulang tahun sama dengan Maulid? Maulid dengan ulang tahun adalah sama, hanya beda bahasa saja, maulid adalah bahasa arab dari ulang tahun. Marilah kita telusuri sejarah yang ada, siapakah yang pernah mengadakan ulang tahun nabi kita Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam. Yang pertama kali mengadakan maulid ketika Rasulullah masih hidup adalah paman beliau yang bernama Abu Lahab. Waktu itu Abu Lahab adalah orang musyrik penyembah berhala. Abu Lahab juga merupakan orang yang diancam akan mendapatkan siksa, sebagaimana tertera dalam surat Al lahab. Dan anehnya, dalil yang menunjukkan kalau Abu Lahab ini merayakan maulid nabi ini dijadikan dasar oleh orang-orang yang gemar melakukan ritual maulid nabi ini. Kemudian siapakah yang pertama kali mengadakan maulid nabi ketika Rasulullah sudah meninggal? Diceritakan oleh para Ulama ahlussunnah, mereka yang pertama kali mengadakan maulid nabi adalah bani Fatimiyyun. Kebanyakan dari raja (penguasa) mereka adalah orang-orang yang zhalim, sering menerjang perkara yang haram, jauh dari melakukan perkara yang wajib, paling semangat dalam menampakkan bid’ah yang menyelisihi Al Kitab dan As Sunnah, dan menjadi pendukung orang munafik dan ahli bid’ah. Bani Fatimiyyun adalah di antara manusia yang paling fasik (banyak bermaksiat) dan paling kufur. Bani Fatimiyyun terkenal juga dengan sebutan Kelompok Bathiniyyah. Bagaimana komentar ulama terhadap kelompok bathiniyyah ini? Imam Abdul Qohir al-Baghdady rahimahullah (meninggal tahun 429 H) berkata : “Madzhab Bathiniyyah bukan dari Islam, tapi dia dari kelompok Majusi (penyembah api) Beliau juga berkata : “Ketahuilah bahwa bahayanya Bathiniyyah ini terhadap kaum muslimin lebih besar dari pada bahayanya Yahudi, Nasrani, Majusi serta dari semua orang kafir bahkan lebih dahsyat dari bahayanya Dajjal yang akan muncul di akhir zaman.” Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan : “Sesungguhnya Bathiniyyah itu orang yang paling fasik dan kafir. Barangsiapa yang mengira bahwa mereka itu orang yang beriman dan bertakwa serta membenarkan silsilah nasab mereka (pengakuan mereka dari keturunan ahli bait/Ali bin Abi Tholib,-pent) maka orang tersebut telah bersaksi tanpa ilmu. Allah berfirman : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya” (QS. Al-Isra: 36) Al Qodhi Abu Bakr Al Baqillaniy rahimahullah , beliau menyebutkan bahwa Bani Fatimiyyun adalah keturunan Majusi. Cara beragama mereka lebih parah dari Yahudi dan Nashrani. Bahkan yang paling ekstrim di antara mereka mengklaim ‘Ali sebagai ilah (Tuhan yang disembah) atau ada sebagian mereka yang mengklaim ‘Ali memiliki kenabian. Sungguh Bani Fatimiyyun ini lebih kufur dari Yahudi dan Nashrani. Bahkan Bani fatimiyyun ini di berantas oleh Shalahudin Al ayubi, sebagimana yang dikatakan oleh Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah, emofugue/confuse.pngholahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Beliau menghapus dakwah ‘Ubaidiyyun yang menganut aliran Qoromithoh Bathiniyyah (aliran yang jelas sesatnya, pen). Shalahuddin-lah yang menghidupkan syari’at Islam di kala itu. Selanjutnya, marilah kita lihat orang-orang yang terbaik yang layak untuk dijadikan panutan. Siapa mereka? Yang pertama adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,.. apakah beliau pernah merayakan ulang tahunnya? atau ulangtahun bapaknya, ibunya, atau anaknya? TIDAK PERNAH SAMA SEKALI. - Yang kedua, para Sahabat.,.orang yang paling mencintai Rasulullah. Apakah ada sahabat yang pernah mengadakan ulang tahun?? TIDAK PERNAH SAMA SEKALI. - Yang ketiga, Para Thabi’in,.. apakah ada thabiin yang pernah mengadakan ulang tahun?? TIDAK PERNAH SAMA SEKALI. - Yang keempat, Para Thabiut thabi’in,..apakah mereka ada yang pernah mengadakan ulang tahun?? TIDAK PERNAH SAMA SEKALI. - Yang kelima,.. Imam yang empat, …..apakah mereka ada yang pernah mengadakan ulang tahun?? TIDAK PERNAH SAMA SEKALI. - Yang ke enam, para Ulama, seperti Imam Bukhari, Muslim,..dan ulama-ulama lainnya, sangat banyak sekali, ..apakah mereka ada yang pernah mengadakan ulang tahun?? TIDAK PERNAH SAMA SEKALI. Dari keterangan diatas, sungguh kita dapati fakta sebenarnya, ternyata yang pertama mengadakan ulang tahun nabi adalah orang-orang yang sangat jelek agamanya,.. bahkan bukanlah dari pemeluk agama islam. Abu Lahab orang musyrik quraisy, bukan seorang muslim. Bani Ubaidiyyun adalah dari kelompok syiah qaramithah batinniyah yang jelas-jelas kesesatannaya.. Sedangkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, para thabi’in, thabi’ut thabi’in, Imam yang empat, para Ulama, tidak ada yang pernah satu kalipun mengadakan maulid nabi.. Kok ada sekelompok orang yang mengaku mencintai Rasulullah, mereka rame-rame mengadakan maulid nabi??? Padahal yang pertama kali mengadakan maulid nabi adalah orang-orang yang sudah dikenal keburukannya,.. Oleh karena itu, sudah saatnyalah kita kembali kepada ajaran yang benar. Tidak melakukan ritual-ritual yang ternyata itu dilakukan oleh orang-orang yang ingin menghancurkan islam itu sendiri…. (aslibumiayu.wordpress/) Zoroaster Tempat Ibadah Para penganut Zoroastrianisme beribadah di dalam kuil yang disebut dengan Kuil Api. Disebut demikian karena di dalam kuil, api dibiarkan menyala terus-menerus sebagai lambang kehadiran dewa. Api bukan saja menyimbolkan kehadiran Tuhan tetapi juga sebagai simbol kesucian. Upacara Keagamaan Sehari-Hari dan Berbagai Hari Raya Untuk melangsungkan upacara keagamaan sehari-hari, penganut Zoroaster tidak diharuskan pergi ke kuil. Mereka dapat berdoa di mana saja seperti di gunung-gunung, sungai-sungai, ladang-ladang ataupun di rumah. Mereka dapat menyampaikan nazar, penyesalan dosa,ungkapan terima kasih, dan sebagainya. Waktu yang dirasakan tepat untuk melakukan upacara agama sehari-hari adalah di pagi hari. Zoroastrianisme mempunyai beberapa hari raya atau disebut Gahambars. Perayaan Tahun Baru (Naw Ruz atau Noruz) merupakan hari raya yang dirayakan paling meriah. Selain itu, ada juga Festival Seribu Hari (Sada) yang dirayakan di dekat sungai, Pengenangan akan orang-orang yang telah meninggal, dan perayaan Ulang Tahun source: paseban/religion/discussions/3451 4. Cara Islami Menyikapi Hari Ulang Tahun Ada hari yang dirasa spesial bagi kebanyakan orang. Hari yang mengajak untuk melempar jauh ingatan ke belakang, ketika saat ia dilahirkan ke muka bumi, atau ketika masih dalam buaian dan saat-saat masih bermain dengan ceria menikmati masa kecil. Ketika hari itu datang, manusia pun kembali mengangkat jemarinya, untuk menghitung kembali tahun-tahun yang telah dilaluinya di dunia. Ya, hari itu disebut dengan hari ulang tahun. Lanjut membaca → By Bahtera Ilmu • Posted in Tasyabbuh • Tagged Ayat Injil, Budaya, Dewi Bulan, Herodes, HUT, Kuil Artemis, Milad, Sejarah, Sejarah Perayaan Ulang Tahun, Silent Wish, Tahayul, Tradisi, Ulang Tahun, Ultah, Yunani 4Jun 11 2011 Maaf Kawan, Saya Gak Ngucapin Selamat ULTAHmu Mungkin kurangnya pengetahuan mengenai “ke-Aqidah-an”, masih banyak ummat Islam yang mengikuti ritual paganisme ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan para ustadz dan ustazdah pun ikut merayakannya dan terjebak di dalamnya. Apalagi gencarnya media televisi dan media massa lainnya mempublikasikan seremonialnya yang terkadang dilakukan oleh beberapa da’i muda atau yang bergelar ustadz [setengah artis, katanya sih !]. Ditambah lagi kebiasaan ini sudah jamak dan menjadi hal yang seakan-akan wajib apabila ada anggota keluarga, rekan atau sahabat yang memperingati hari lahirnya. Dan tak kurang kelirunya sejak di Taman Kanak-kanak dan SD sudah diajarkan secara praktek langsung bahkan ada termaktub dalam buku-buku kurikulum mereka . Wallahu a’lam. Semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka. Lanjut membaca → By Bahtera Ilmu • Posted in Renungan, Tasyabbuh • Tagged Ayat Injil, Budaya, Dewi Bulan, Herodes, HUT, Khurafat, Kuil Artemis, Maaf, Milad, Sejarah, Sejarah Perayaan Ulang Tahun, Silent Wish, Tahayul, Tradisi, Ulang Tahun, Ultah, Yunani 8Jun 3 2011 Sejarah Perayaan Ulang Tahun Sejarah Hari Ulang Tahun Hal ini sangat menarik untuk mempelajari sejarah perayaan ulang tahun. Sejarah ulang tahun dapat ditelusuri sebelum munculnya agama Kristen di mana perayaan untuk menangkal roh jahat! Jika ini mengejutkan Anda, baca terus untuk fakta yang lebih menarik dan kemajuan bertahap dari perayaan ulang tahun dalam sejarah. Lanjut membaca → By Bahtera Ilmu • Posted in Renungan, Syirik, Tasyabbuh • Tagged Ayat Injil, Budaya, Dewi Bulan, Herodes, HUT, Khurafat, Kuil Artemis, Milad, Sejarah, Sejarah Perayaan Ulang Tahun, Silent Wish, Tahayul, Tradisi, Ulang Tahun, Ultah, Yunani web: bahterailmu.wordpress/tag/sejarah-perayaan-ulang-tahun/ 5. Ulang Tahun: Sejarah, Hukum, dan Komentar Catatanku April 11, 2012 Tinggalkan Komentar Memperingati ulang tahun saya kira sudah sangat lazim dilakukan oleh umat islam sekarang, setidaknya setelah berkembangnya dunia internet dan social networking. Tak dapat dipungkiri peran internet dan social networking dalam menyebarkan budaya ulang tahun ini. Dulu sebelum booming facebook dan kita lebih banyak bergaul dengan teman di dunia nyata, kita mungkin masih banyak yang tidak merayakan ulang tahun. Namun kini dengan adanya facebook kita lebih banyak bergaul dengan teman di dunia maya dan facebook menyediakan fitur untuk mengingatkan hari ulang tahun teman kita tersebut. Jadilah budaya ulang tahun menjadi sangat booming saat ini. Kita tentu sangat senang diperhatikan, apalagi jika teman kita mengingat momen spesial kita, mendoakan, dan memberi bingkisan. Demikian biasanya yang terjadi pada saat hari ulang tahun..kita senang begitupun teman kita.. Namun sudah tahukah teman-teman tentang sejarah perayaan ulang tahun? Tahukah hukum merayakan ulang tahun? Baiklah, pada tulisan ini saya akan berkomentar tentang Ulang Tahun, simak yu.. Sejarah Ulang tahun pertama kali dimulai di Eropa. Perayaan ultah pada waktu itu dimaksudkan untuk mengusir roh-roh jahat yang akan datang pada orang yang berulang tahun dan para tamu undangan seperti teman atau keluarga berdoa untuk mengusir roh jahat tersebut. Memberikan kado juga dipercaya dapat mengusir roh jahat tersebut. Merayakan ulang tahun sudah dilakuakan sejak dulu. Orang-orang jaman dahulu tidak mengetahui dengan pasti hari kelahiran mereka, karena waktu itu mereka menggunakan tanda waktu dari pergantian bulan dan musim. Sejalan dengan peradaban manusia, diciptakanlah kalender. Kalender memudahkan manusia untuk mengingat dan merayakan hal-hal penting setiap tahunnya, dan ulang tahun merupakan salah satunya. Pada saat agama nasrani lahir, ulang tahun dijadikan kebudayaan orang nasrani. Selebihnya tentang sejarah ulang tahun atau sejarah perayaan-perayaan lainnya, teman-teman bisa kaji di buku Parasit Akidah karangan ust. A.D. El Marzdedeq. Saya sudah tulis sedikit ulasan buku itu di tulisan lain di blog ini (klik disini). Hukum Ada dua hal tentang perayaan ulang tahun ini, yang menjerumus kepada hal ibadah atau adat istiadat. Jika hal itu dimaksudkan tentang ibadah maka jelas itu adalah perbuatan bid’ah. “…Hendaklah kamu berhati – hati terhadap perkara yang diada – adakan, karena setiap yang diada – adakan itu bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat”. (HR. Ahmad) “..Sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah kitab Allah, dan sebaik – baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad, sejelek – jeleknya urusan adalah perbuatan bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat”. (HR Muslim) ..dan yang sesat itu tempatnya di neraka. Tapi jika dimaksudkan dengan Adat Istiadat saja, hal itu mengandung dua sisi larangan. Yang pertama, menjadikan sebagai salah satu hari raya. Tindakan ini berarti suatu kelancangan terhadap Allah dan Rasulnya, dimana kita mentapkan sebagai ‘Ied (Hari Raya) dalam islam, padahal Allah dan Rasulnya tidak pernah menjadikannya sebagai hari raya. Perayaan dalam islam terbagi menjadi 3, yang pertama Iedul Fitri yang kedua Iedul Adha dan yang terakhir setiap hari jum’at. Yang kedua, mengandung usur tasyabbuh (meniru niru). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ulang tahun ini selalu dirayakan oleh umat nasrani. Mereka melakukannya dengan cara tiup lilin dan potong kue sambil bernyanyi diiringi tepuk tangan bahkan sambil joget-joget. Perhatikanlah hadits berikut ini: “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka“ (HR. Ahmad & Abu Daud) Komentar saya Teman-teman sekarang sudah tahu kan sejarah dan hukumnya merayakan (dengan segala bentuknya) ulang tahun? Nah sekarang bagaimana pendapat teman-teman sekalian? Mudah-mudahan teman-teman bisa meninggalkannya. Berat memang, karena perayaan ulang tahun sudah mengakar budaya di kalangan umat islam. Tidak hanya orang awam, bahkan pengurus masjid, aktifis dakwah, para orang tua yang belajar ilmu agama menjadikan spesial hari ulang tahun mereka, teman-teman mereka, orangtua mereka, dan anak-anak mereka. Mungkin mereka belum tahu ilmunya, semoga Allah membimbing kita semua dan semoga tulisan kecil ini dapat bermanfaat. Lalu bagaimana solusinya jika ada sahabat kita yang ulang tahun? Ya, saya mengerti pasti ada rasa tak enak jika sahabat kita berulang tahun dan kita tidak mau memberikan kado atau paling tidak mengucapkan selamat ulang tahun atau mendoakannya. Tapi percayalah, jika kita jelaskan secara baik-baik dan perlahan lahan mereka akan mengerti. Masih ingat kan, dulu rosulullah SAW tidak langsung mengharamkan Minuman Keras karena pada saat itu minuman keras telah mengakar budaya di masyarakat arab jahiliyah. Nah begitupun dengan ulang tahun, telah mengakar budaya , kita pelan-pelan menjelaskan kepada mereka dan untuk menyenangkan hati mereka kita bisa memberi kado di hari yang lain (dengan niat menyenangkan hati sahabat) bukan pada hari ulang tahunnya. Lalu bagaimana jika kita yang berulang tahun? Ya teman-teman gak usah merayakannya, misalnya dengan upacara tiup lilin, potong kue dan sebagainya. Kalau acaranya syukuran, misalnya dengan mentraktir teman atau mengundang anak yatim bagaimana? Ya tetap saja ga boleh lah, masa dicampur-campur yang hak dengan yang batil . Gini saja biar teman-teman bisa mentarktir temannya atau mengundang anak yatim, teman-teman bisa geser harinya sebulan setelahnya tetapi awas niatnya jangan untuk ‘merayakan’ ulang tahun ya, cukup untuk berbagi saja. Teman-teman juga gak boleh menganggap special tanggal lahir, misalnya dengan berdoa di hari ulang tahun (istilah kerennya make a wish :p). Bukan apa-apa teman, takutnya kita masuk kedalam area bid’ah.. tau kan bid’ah? Bid’ah itu perkara (khususnya ibadah) yang tidak ada tuntunannya dari rosulullah SAW. Dan tahu kan balasan bagi ahli bid’ah? Neraka, naudzubillah summa naudzubillah. Loh, ko nyambung ke bid’ah sih berdoa kan boleh-boleh saja? Iya sih doa itu ibadah yang bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, dan dengan redaksi apa saja terserah kita. Namun jika doa yang dengan sengaja dikhususkan dilakukan pada momen-momen tertentu (apalagi yang jelas-jelas perayaan agama lain) maka menjadi terlarang. Jadi selain redaksinya harus tepat, waktu dan tempatnya pun harus benar. Lalu mensiasatinya bagaimana? Tidak usah disiasati , karena sudah selayaknya kita bersyukur dan berdoa itu setiap hari, minimal dalam sholat-sholat kita . Lalu bagaimana jika hari ulang tahun kita dirayakan oleh teman atau kita diberi ucapan selamat dan didoakan? kondisi seperti ini pasti membuat kita serba salah dan tidak enak, jika kita tidak lagi merayakan ulang tahun. Tapi tetap kita menanggapinya dengan lembut dan perlahan-lahan memberikan penjelasan kepada mereka. Jika hari ulang tahun kita dirayakan maka kita ucapkan terimakasih, jika diberi ucapan selamat dan didoakan maka kita doakan balik mereka lalu diam, tidak usah dibesar-besarkan. Tapi tetap kita beri penjelasan kepada mereka dengan cara baik-baik sebagai tanggung jawab amar ma’ruf kita, atau jika belum bisa lebih baik diam dan doakan mereka. Bedakah milad dengan ulang tahun? Sama saja milad/maulid kan hanya bahasa arab, artinya ya sama ulang tahun juga. Tidak berarti dengan diubahnya nama ulang tahun menjadi milad lalu menjadi islami, no way. Kita ibaratkan begini saja yah, babi itu haram tapi apa kalau namanya jadi pig menjadi tidak haram? Mungkin itu komentar saya tentang ulang tahun.. semoga tulisan ini bermanfaat. Jika setuju Alhamdulillah semoga Allah menguatkan aqidah kita, karena biarpun kelihatannya sepele ini sudah masuk masalah aqidah loh. Jika tidak setuju silakan saja tapi teman-teman harus mencari alasan yang kuat untuk tetap merayakan ulang tahun . Jika kita sudah tahu mana kebaikan dan mana keburukan, lebih baik mengerjakan kebaikan semampu kita dan menjauhi keburukan sekuat tenaga kita. Jadi, jika teman-teman kebetulan kenal saya kemudian saya tidak mengucapkan selamat ulang tahun/milad/birthday ketika teman-teman ulang tahun, maka itu bukan saya tak peduli namun semata-mata karena saya sayang kalian, serius . Bahan bacaan: hukum mengucapkan selamat ulang tahun web : adiyasan.wordpress/2012/04/11/komentar-saya-tentang-ulang-tahun/ 6. TAHUKAH KAMU | SEJARAH - Sejarah dan Asal Usul Perayaan Ulang Tahun Dimulai saat jaman Romawi kuno, saat kue dibuat dengan bentuk bulat dari bahan-bahan tepung, kacang, ragi, dan diberi pemanis dari madu. Kue ini disajikan saat momen-momen khusus, seperti ulang tahun misalnya. Di masa awal-awal Eropa, kata kue dan roti secara visual dapat ditukar-tukar, yang membedakan hanyalah kue lebih manis sementara roti tidak. Pada abad 17, bentuk kue kurang lebih sama dengan bentuk yang ada sekarang lengkap dengan bagian-bagiannya seperti layer atau dekorasi. Tapi di masa itu kue ulang tahun tersedia hanya bagi orang kaya saja. Kue ulang tahun akhirnya menjadi merakyat karena adanya revolusi industri, saat bahan-bahan dan peralatan semakin mudah didapat. Kapan tradisi tiup lilin ulang tahun dimulai? Walaupun asal muasal dari ritual meniup lilin ulang tahun tidak diketahui, sejarah mencatat tradisi ini dimulai dari Kinderfest (Kinder di dalam bahasa Jerman berarti anak-anak), sebuah perayaan ulang tahun bagi anak-anak pada abad 18. Disebutkan pula, tradisi saat itu menempatkan lilin-lilin yang melambangkan usia. Selain itu ada yang menambahkan beberapa lilin untuk mengindikasikan “umur di masa datang”. Di masa sekarang, lilin dimaksudkan untuk mengucapkan permohonan sebelum meniup lilin. Diyakini bahwa meniup semua lilin dalam satu napas berarti keinginan akan terkabul dan orang tersebut akan memperoleh nasib yang baik di tahun mendatang. Sumber: zamrudhijau.blogspot/2012/08/sejarah-dan-asal-usul-perayaan-ulang.html#ixzz2CZ8Shtss web : zamrudhijau.blogspot/2012/08/sejarah-dan-asal-usul-perayaan-ulang.html 7. Zahira Aini Home About Me 25 Rasul Bandung Download بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Perintahkanlah anak-anakmu shalat ketika mereka berumur 7 tahun, dan pukullah mereka jika berumur 10 tahun. Dan pisahkanlah mereka di tempat tidur” ( Hadits shahih dikeluarkan Abu Daud, Tirmidzi, Ad-Darimi, Ahmad, Ibnu Abu Syaibah, Ibnu Khuzaimah, Thahawy) Sejarah Ulang Tahun 01 June 2012 | | Label: Artikel Perayaan ulang tahun pertama kali di mulai di Eropa. Pada mulanya perayaan ini dimaksud untuk mengusir roh-roh jahat yang akan datang pada orang yang lahir pada tanggal dan bulan kelahirannya. Oleh sebab itu, diadakanlah acara tersebut dengan mengundang kerabat dan teman untuk mengusir roh jahat tersebut. Ketika agama Nasrani lahir, generasi pertama (Ahlul Kitab/kaum khawariyyun/pengikut nabi Isa) mereka juga tidak merayakan Upacara UlangTahun, karena mereka menganggap bahwa perayaan ulang tahun itu adalah pesta yang mungkar dan merupakan pekerjaan orang kafir Paganisme. Pada masa Herodeslah acara ulang tahun dimeriahkan sebagaimana tertulis dalam Injil Matius: Look at the Bible, Matthew 14 : 6 celebrating of birthday is Paganism, and Jesus (Isa, peace be upon him) doesnt to do it, but Herod. Matthew 14:6 : But when Herods birthday was kept, the daughter of Herodias danced before them, and pleased Herod. Orang Nasrani yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca buku :Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298) Sudah menjadi kebiasaan kita mengucapkan selamat ulang tahun kepada keluarga maupun teman, sahabat pada hari ULTAHnya. Bahkan tidak sedikit yang aktif dakwah (ustadz dan ustadzah) pun turut larut dalam tradisi jahiliyah ini. *** Semoga bermanfaat *** ................................................................................................... Ada dua hal tentang perayaan ulang tahun ini, yang menjerumus kepada hal ibadah atau adat istiadat. Jika hal itu dimaksudkan tentang ibadah maka jelas itu adalah perbuatan bid’ah. “…Hendaklah kamu berhati – hati terhadap perkara yang diada – adakan, karena setiap yang diada – adakan itu bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat”. (HR. Ahmad) “..Sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah kitab Allah, dan sebaik – baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad, sejelek – jeleknya urusan adalah perbuatan bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat”. (HR Muslim) ..dan yang sesat itu tempatnya di neraka. Tapi jika dimaksudkan dengan Adat Istiadat saja, hal itu mengandung dua sisi larangan. Yang pertama, menjadikan sebagai salah satu hari raya. Tindakan ini berarti suatu kelancangan terhadap Allah dan Rasulnya, dimana kita mentapkan sebagai ‘Ied (Hari Raya) dalam islam, padahal Allah dan Rasulnya tidak pernah menjadikannya sebagai hari raya. Perayaan dalam islam terbagi menjadi 3, yang pertama Iedul Fitri yang kedua Iedul Adha dan yang terakhir setiap hari jum’at. Yang kedua, mengandung usur tasyabbuh (meniru niru). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ulang tahun ini selalu dirayakan oleh umat nasrani. Mereka melakukannya dengan cara tiup lilin dan potong kue sambil bernyanyi diiringi tepuk tangan bahkan sambil joget-joget. Perhatikanlah hadits berikut ini: “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka“ (HR. Ahmad & Abu Daud) ................................................................................................... Rasulullah bersabda: “ Man tasabbaha biqaumin fahua minhum” (Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.( HR. Ahmad dan Abu Daud dari Ibnu Umar). Allah berfirman; وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah : 120) وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran , pengelihatan, dan hati, semuannya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Isra’:36) Janganlah kita ikut-ikutan, karena tidak mengerti tentang sesuatu perkara. Latah ikut-ikutan memperingati Ulang Tahun, tanpa mengerti darimana asal perayaan tersebut. Ini penjelasan Nabi tentang sebagian umatnya yang akan meninggalkan tuntunan beliau dan lebih memilih tuntunan dan cara hidup diluar Islam. Termasuk juga diantaranya adalah peringatan perayaan ULTAH, meskipun ditutupi dengan label SYUKURAN. Jika kita mau merenung apa yang harus dirayakan atau disyukuri BERKURANGNYA usia kita? semakin dekatnya kita dengan KUBUR? SUDAH SIAPKAH kita untuk itu? Akankah kita bisa merayakannya tahun depan? Seorang muslim dia dituntut untuk MUHASABAH setiap hari, karena setiap detik yang dilaluinya TIDAK akan pernah kembali lagi sampai nanti dipertemukan oleh ALLAH pada hari penghisaban , yang tidak ada yang bermanfaat pada hari itu baik anak maupun harta kecuali orang yang menghadap ALLAH dengan membawa hati yang ikhlas dan amal yang soleh. Jadi, alangkah baiknya jika tradisi jahiliyah ini kita buang jauh-jauh dari diri kita, keluarga dan anak-anak kita dan menggantinya dengan tuntunan yg mulia yang diajarkan oleh Rasulullah. Wallahu a’lam bish-shawabi. Read more at uniqpost/20274/sejarah-perayaan-ulang-tahun/ web: uniqpost/20274/sejarah-perayaan-ulang-tahun/ itulah yg dapat ifan utarakan kali ini,karenaa Ini lah irfan yg apa adanya, ini lah caraku memahami mu.. kawan :-) semoga Allah SWT terus memberikan petunjuk dan taufiqnya untuk kita semuanya, Aaamiin.. Wassalam
Posted on: Thu, 21 Nov 2013 01:27:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015