Joserizal Tak Bisa Bantah Fakta Lapangan HASI Tentang Suriah - TopicsExpress



          

Joserizal Tak Bisa Bantah Fakta Lapangan HASI Tentang Suriah Angga Dimas Persada, relawan HASI dan juga salah satu pendiri Forum Indonesia Peduli Syam saat memaparkan fakta Suriah bukan dari sumber wikimedia. Bumi Syam - Anggota Presidium Lembaga kemanusiaan Mer-C Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT dibuat tidak berkutik oleh data Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI). Persentasi Joserizal yang menuduh kelompok oposisi Suriah ditunggangi Amerika Serikat (AS) dan negara barat diluruskan dengan data dan fakta oleh relawan HASI Angga Dimas Persada. Angga yang sudah dua kali terjun langsung ke Suriah memaparkan fakta yang 180 derajat berbeda dengan analisis Joserizal. Menurut lelaki yang juga pendiri dari Forum Indonesia Peduli Syam ini, faktanya tidak ada dijumpai ada bantuan dari AS ataupun Eropa terhadap pejuang revolusi Suriah. “Semua itu kita lihat langsung selama kita berkeliling ke tiga provinsi, provinsi Latakia, Idlib dan Aleppo.” Jelas Angga didepan peserta diskusi terbuka “Kenapa Suriah?” di kampus Yarsi, Jakarta. Rabu (26/06/2013). Angga juga meluruskan anggapan bahwa Free Syrian Army (FSA) adalah organisasi yang dibentuk oleh AS dan sekutunya. Faktanya nama FSA sendiri adalah gerakan non struktur yang tidak berada dalam satu komando. “Nama-nama oposisi sendiri banyak menggunakan nama Islam, Liwa At Tauhid, Liwa Amrullah dan sebagainya.” Jelas Angga dihadapan para peserta dan narasumber acara tersebut. “Untuk membedakan mereka (kelompok-kelompok oposisi) dengan tentara Bashar maka disebutlah mereka Free Syrian Army (oleh para pengamat luar negeri).” tambah Angga lagi. Kemudian Angga juga memaparkan bagaimana minimnya instalasi kesehatan yang dimiliki kelompok oposisi. Hal ini berbeda dengan rumah sakit yang berada di wilayah kekuasaan Bashar yang masih berjalan normal dan baik. Terlepas dari analisis konspirasi Joserizal, Angga menjelaskan bahwa daerah-daerah yang dikuasai oleh para Mujahidin Suriah sudah diberlakukan syariat Islam. Disana juga sudah berdiri majelis-majelis keulamaan. “Dimana mereka (para ulama setempat) memutuskan setiap sengketa dan perkara diantara masyarakat itu dengan hukum Islam.” jelas Angga yang disambut gemuruh takbir peserta yang anti terhadap Bashar Al Assad. “Saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri dan saya siap bersumpah demi Allah.” tegas lelaki berkacamata ini. Belum selesai sampai disitu. Angga juga memaparkan fakta lain terkait adanya False Flag atau FSA Gadungan. Para FSA Gadungan ini menurut Angga memang memiliki perilaku yang sering merusak citra oposisi Suriah. Menurut Angga, para False Flag ini suka merampok dan membunuhi warga – warga sipil. Mereka sering ditangkap oleh para Mujahidin Suriah. Ketika ditangkap mereka dibawah ke forum ulama setempat. Lalu mereka dijatuhi hukum Qishash sesuai keputusan forum ulama disana. “Ini fakta yang saya saksikan.” jelasnya lagi. Lebih mendalam lagi Angga menjelaskan fakta bagaiman mujahidin menghidupkan pabrik-pabrik roti setempat. Pabrik-pabrik roti yang sudah dikuasai oleh mujahidin Suriah itu dikelola lalu dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Sikap para mujahidin Suriah ini telah menimbulkan kenyamanan di masyarakat setempat. Karena penerapan syariat Islam ini bahkan banyak testimoni masyarakat yang menyatakan jauh lebih aman hidup di daerah yang dikuasai mujahidin Suriah dibandingkan dengan pengungsian-pengungsian. “Karena ketika disini mujahidin menjamin keamanan saya dan kebutuhan saya dipenuhi.” kutip Angga dari pernyataan warga-warga Suriah yang pernah ditemuinya langsung dilapangan. Selain memberdayakan pabrik-pabrik pangan yang ada. menurut Angga bantuan-bantuan kaum muslimin International merupakan salah satu aset penting untuk menopang hidup warga dibawah naungan Mujahidin Suriah. Tegaknya Islam di Suriah adalah harapan semua warga yang menolak pemerintahan Bashar Al Assad. Bahkan ketika Angga hadir di provinsi Alepp0 yang berkibat disana bukan bendera oposisi apalagi bendera Bashar Al Assad. Disana banyak berkibar bendera bertuliskan ‘Daulah Islamiyah Iraq Wa Syam’. “Ini adalah kawasan yang sudah dibebaskan oleh Jabhah Al Nusrah yang konon sudah dituduh teroris oleh Amerika Serikat.” Jelasnya. Inilah fakta yang sebenarnya terjadi di Suriah berdasarkan hasil investigasi langsung dari lembaga kemanusiaan HASI. Adapun krisis lain yang masih dilanda masyarakat Suriah yang mendukung oposisi adalah krisis air dan listrik. Sebelumnya seorang peserta bernama Aditya Mulyadi juga mengkritisi sumber data dan informasi Joserizal mengenai Suriah. Menurut lelaki yang pernah kuliah di AS itu data Joserizal tidak relevan karena bersumber dari media mainstream yang mayoritas dikuasai barat dan zionis.
Posted on: Fri, 05 Jul 2013 14:34:18 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015