KEPALA Harjo Sabun manthuk-manthuk dan gedhad-gedheg bergantian. - TopicsExpress



          

KEPALA Harjo Sabun manthuk-manthuk dan gedhad-gedheg bergantian. Pandangannya tidak lepas dari koran yang dibacanya. Mbah Karyo Jahe yang semula cuek bebek, kemudian ia tertarik memperhatikannya. “Kamu itu baca apa? Itu wedang tehnya segera diminum keburu dingin,” kata Mbah Karyo Jahe. “Iki lho mbah, thiwul saja sampai dijual ke luar negeri. Hebat tenan,” ucap Harjo Sabun. “Ohh, saya sudah tahu lama. Itu sing seneng orang-orang Suriname sana, Jo.” “Berarti regane dadi larang, karena kan jadi punya nilai ekspor, mbah.” Mbah Karyo Jahe hanya tersenyum sambil nyedot rokok tingwe. Ia seolah bangga bahwa makanan asli desa asalnya, Wonogiri, kini berada di kancah internasional. Kemudian, Timin Sandinet alias Timlo dan Angelina Tumini alias Timli mendatangi wedangan Mbah Karyo Jahe dan langsung nimbrung pembicaraan. “Wah, hebat lagi onggok alias ampas singkong. Nah, itu juga punya nilai jual bagus. Jadi ampas gaplek atau singkong itu ternyata bisa jadi bahan industri asbes, obat nyamuk, bodi fiber brompit….,” kata Timlo. Mbah Karyo Jahe dan Harjo Sabun terpukau oleh keterangan Timlo. Terlebih Mbah Karyo Jahe yang tampak semakin bangga, karena daerah asalnya memiliki produk-produk unggulan. Timlo terus membagikan pengetahuannya tentang singkong yang sekadang ditambahi oleh Timli. Tapi pembicaraan mereka terhenti ketika Kartolo Congor tiba-tiba menginterupsi jalannya dialog. “Jelasnya sekarang ini, hidup dilarang miskin atau orang mlarat dilarang hidup. Lha, piye, dulu makanan andalan orang sederhana atau miskin itu tempe, tiwul, gaplek….lha, kok saiki punya nilai ekspor, hayo regane dadi duwur.” Semua termenung mendengar pernyataan Kartolo Congor itu, tetapi Mbah Karyo Jahe bangkit dengan kelihatan penuh semangat. “Lho, tetapi itu berarti kalau kamu mangan gaplek utawa ampase kamu malah ampuh, lho. Kamu iso atos, ora cakoti lemut, dan juga playumu banter…….” Perkataan Mbah Karyo Jahe terakhir itu ternyata menimbulkan reaksi, yaitu semua yang nongkrong di wedangan meninggalkan tempat. Harjo Sabun, Timlo, Timli dan Kartolo Congor pergi dengan ndhremimil misuh-misuh dengan kengawuran jawaban Mbah Karo Jahe itu. timlo.net/warlo/ekspor-thiwul/
Posted on: Sat, 07 Sep 2013 07:59:26 +0000

Trending Topics



iv class="stbody" style="min-height:30px;">
The truth about Benghazi, the Associated Press/James Rosen
En natts etterlengtet flatfyll med Eirik ble raskt avsluttet da
" style="min-height:30px;">
I could take a square of leather, punch a few holes in it, tie it
Tuesday, September 11, 2001. Day shift in Sector 5,
Psalm 19:1 For the director of music. A psalm of David. The
LOOKING FOR HIGH PART TIME JOBS with HIGH SALARY PACKAGE?? DONT
Thank you everyone for a great weekend! The teams did awesome

Recently Viewed Topics




© 2015