Mengejar Maria Kristin di Kandangnya Ingin seperti idolanya, - TopicsExpress



          

Mengejar Maria Kristin di Kandangnya Ingin seperti idolanya, Maria Kristin, calon pemain ini siap tinggalkan ibu bapaknya. Keinginan Tri Yuliana Nasrullah, 11, untuk bertemu dengan idolanya, Maria Kristin Yulianti, akhirnya terpenuhi. Sebelum ikut dalam audisi atlet PB Djarum, ia menyempatkan diri sekadar bersalaman saat bertemu di GOR Djarum, Kudus, Jumat (28/6/2013). Maria Kristin, peraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 lalu, kini menjadi staf pelatih di klubnya, PB Djarum. "Sejak dari Makassar ia sudah bilang ingin ikut audisi sekaligus bertemu pemain idolanya tersebut," kata Nasrullah, sang ayah. Karena itu saat mendengar acaranya audisi atlet PB Djarum, 28-29 Juni ini, Tri langsung menyatakan keinginannya untuk ikut. Nasrullah, sang ayah yang pegawai negeri di RS Haji, Makassar, ini tahu persis keinginan anaknya tersebut tidak bisa diredam. "Saya bela-belain cuti satu bulan dan pergi bersama Tri ke Jawa ini," katanya. Nasrullah mengaku menyiapkan modal sekitar Rp 10 juta untuk mewujudkan impian anaknya. "Untung ada koperasi pegawai, jadi ya pinjam sana dulu," ungkapnya. Tri bukannya tanpa dasar ingin mewujudkan keinginannya tersebut. Ia memang memiliki keinginan menjadi juara dunia. Prestasinya di tingkat lokal pun tidak buruk. "Sebagai juara, ia mewakili Sulawesi Selatan di ajang O2SN di Palembang pada 2012 lalu," kata Nasrullah lagi. Keinginan Tri lolos dalam seleksi audisi pemain PB Djarum memang sangat besar. Menurut Nasrullah, saat bersamaan ini sebenarnya ia tengah mengikuti kejuaraan bulu tangkis di Tegal, Jawa Tengah. "Tetapi di lapangan dia sengaja mengalah, karena dia tahu kalau lolos ke babak berikutnya dia tidak bisa ikut audisi PB Djarum." Sebagai pemain, stroke dan teknik Tri mungkin tidak berbeda jauh dengan lawan-lawannya selama ini. Namun, sebagai pemain kidal, ia memang memiliki positioning dan arah pukulan yang kadang membingungkan lawannya. "Memang sejak lahir dia kidal, seperti saya. Namun, latihan stroke dan power-nya serupa dengan pemain normal," kata Nasrullah. Berlatih sejak kelas 4 SD, dua tahun lalu, Tri yang kelahiran 19 Juli 2012 ini bergabung dengan klub Filawatch yang terletak dekat rumahnya. "Pada awalnya, saya hanya ingin ia sekadar latihan bulu tangkis, tetapi sekarang ya sudah terlanjur basah." Karena itu, Nasrullah dan istrinya, Rahmawati, harus bersiap merelakan anak bungsu dari tiga bersaudari ini merantau ke Pulau Jawa apabila lolos dalam seleksi. "Kalau bicara rela, siapa sih yang sanggup melepas anak putri merantau ke luar pulau padahal usianya baru 11?" kata Nasrullah. "Apalagi saya Pak. Tri ini tiap malam maunya tidur sama saya," kata dia lagi. "Tapi kalau tidak saya turuti, bagaimana kalau besar nanti mereka akan menganggap kita sebagai orangtua yang tidak mau memberi kesempatan kepada mereka untuk masa depan yang lebih baik?" tutup Nasrullah. Sumber : kompas ^Admin 3^
Posted on: Fri, 28 Jun 2013 12:12:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015