Menjadi Mubtada (Pionir) di Tahun Baru Hijriyyah Masih terngiang - TopicsExpress



          

Menjadi Mubtada (Pionir) di Tahun Baru Hijriyyah Masih terngiang bait2 syair Imam Ibnu Malik : “mubtada’un zaidun wa ‘adzirun khabar # in qulta zaidun ‘adzirun man i’tadzar” (Mubtada’ itu seperti lafadz “zaidun”, sedangkn khabar itu sebagaimana lafadz “’adzirun” pada contoh kalimat “zaidun ‘adzirun man i’tadzara”) Dalam berbagai macam literatur nahwu, mubtada’ dipahami sebagai isim yang dibaca rafa’ sebab ia menjadi permulaan sebuah kalimat. Dalam istilah teknis nahwunya, ia dirafa’kan oleh amil ma’nawi, yaitu amil yang hanya dapat dirasakan secara makna saja, bukan dari sisi lafadz. Tepatnya, amil ma’nawi ibtida’ (permulaan kalimat). Inilah yang kemudian menjadi kelebihan tersendiri bagi mubtada’. Jika pada umumnya isim-isim itu dirafa’kan oleh amil lafdziyah, maka hal itu tak berlaku pada mubtada’. Mubtada’ itu pioner, ia mencerminkan seorang pelopor kebajikan. Karenanya wajar jika derajat rafa’ (mulia) disematkan padanya. Di mata Tuhan, hamba yang berkarakter seperti mubtada’ ditempatkan khusus. Ia memiliki keistimewaan yang besar. Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa, barang siapa yang memulai sunnah hasanah ( ide positif-konstruktif), maka baginya pahala dan pahala orang yang melakukan ide tersebut. Hal ini jelas menjadi keuntungan tersendiri bagi para mubtada’. Amal jariyahnya akan terus mengalir sampai hari akhir. walhasil, jika di tahun kemarin kita masih berperan sebagai pengikut, pendukung bahkan hanya sebagai pemandu sorak setidaknya di tahun baru Hijriyah ini kita sudah berperan sebagai Mubtada meski di skup terkecil lingkungan kita.., tentunya pada hal-hal yg positif. selamat tahun baru Hijriyah 1435
Posted on: Tue, 05 Nov 2013 12:44:19 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015