Sawit Mobil dan mesin disel eropa makin banyak menggunakan bahan bakar dengan campuran minyak sawit. Untuk memasok kebutuhan eropa akan minyak sawit, 7000 kilometer persegi hutan hujan dibabat dan 5000 orang utan kehilangan lahan alaminya dan bahkan hidupnya. Dan manusia disekitaranya juga tidak lebih baik. Permintaan eropa akan minyak sawit makin lama makin meningkat karena minyak sawit murah. Produsen utamanya adalah Indonesia dan malaysia. Menurut studi dari International Institute for Sustainable Development Kanada, tahun 2012 eropa membakar 1,9 juta ton minyak sawit untuk mesin diselnya. EU bermaksud, dengan menggunakan minyak sawit bisa mengurangi penggunaan minyak fosil, dengan begitu bisa mengurangi pemanasan global. Padahal, efeknya malah sebaliknya: ladang sawit memusnahkan hutan hujan dan ekosistem lainnya. Pada akhirnya, penggunaan minyak sawit malah lebih merusak ketimbang minyak fosil, demikian menurut penelitian. Untuk bahan bakar mesin disel, selain minyak sawit juga digunakan minyak dari kedelai dan tumbuhan raps. Untuk bahan bakar mobil, digunakan ethanol yg dibuat dari tebu, jagung, dan lainnya. Artinya, disatu pihak eropa menggunakan bahan bahan yang bisa diajadikan sumber makanan manusia untuk mesin, dipihak lain manusia mengalami kekurangan pangan dan miskin. Regenwald. Lalu bagaimana? Yah, kita teriak-teriak agar eropa stop impor sawit. Dan agar cukong sawit (yg kabarnya juga pejabat tinggi) segera mengalihkan usahanya ke bentuk lain yang tidak merusak lingkungan. Apa bisa ya? KKN di indonesia itu sukar diberantas, membudaya. Perusahaan asing tidak bisa masuk bila tidak diijinkan. Dan biasa, alasan pengusaha sawit adalah untuk membuka lapangan kerja dsb. Oh ya, bikin pabrik senjata untuk memusnahkan manusia juga menciptakan lapangan kerja.
Posted on: Sat, 09 Nov 2013 22:06:42 +0000