Seseorang yang mempraktikkan ilmu kedokteran gigi disebut sebagai - TopicsExpress



          

Seseorang yang mempraktikkan ilmu kedokteran gigi disebut sebagai Dokter gigi. Praktek kedokteran gigi umum meliputi tindakan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif terhadap kondisi gigi dan mulut individu ataupun masyarakat. Tindakan perawatan yang dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi umum antara lain penambalan gigi berlubang, pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, pembuatan gigi tiruan. Untuk mendapatkan ilmu yang lebi mendalam di bidang masing-masing kedokteran gigi, seorang dokter gigi harus melanjutkan pendidikan spesialisasi lagi selama lebih kurang 3 sd 5 tahun. Spesialisasi dalam kedokteran gigi yaitu dokter gigi akan bertambah gelar dibelakang namanya antara lain: Bedah mulut dengan Gelar Sp.BM Endodonsia (Konservasi Gigi) dengan Gelar Sp.KG Oral Medicine (Penyakit Mulut) dengan Gelar Sp.PM Ortodonsia dengan Gelar Sp.Ort Pedodonsia (Ilmu Kedokteran Gigi Anak) dengan Gelar Sp.KGA Periodonsia dengan Gelar Sp.Perio Prostodonsia dengan Gelar Sp.Pros Radiologi Kedokteran Gigi dengan Gelar Sp.RKG Perawatan Ortodonti atau Kawat gigi atau Behel Seorang dokter gigi yang sudah mengambil pendidikan lanjutan di bidang kompetensi Ortodonti disebut Ortodontis atau Sp.Ort. Seorang ortodontis adalah seorang yang berkompeten dalam merapikan gigi dengan alat cekat. Saat ini banyak Dokter gigi atau orang yang mengaku ahli gigi yang sebenarnya tidak mempunyai kompetensi untuk melakukan pemasangan kawat gigi. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat harus berhati-hati dalam memilih dokter gigi yang akan melakukan prosedur ini, Ada serangkaian pendidikan dan pelatihan yang harus dilakukan oleh seorang dokter gigi agar dapat dikatakan berkompeten untuk melakukan pemasangan kawat gigi. Analisa dan rencana perawatan yang tepat juga harus dilakukan dalam merawat seorang pasien yang membutuhakan kawat gigi. Hal ini berkaitan dengan adanya hunbungan antara susunan gigi dengan sendi rahang dan harmonisasi serta simtrisasi dari wajah pasien sehingga dalam menangani perawatan dengan kawat gigi tidak boleh sembarangan dalam memilih dokter gigi. Trend Kawat Gigi Kawat gigi dapat dikatakan sudah menjadi salah satu trend yang umum terjadi di Indonesia. Hampir rata-rata yang memakai kawat gigi kadang bukan saja mementingkan fungsi kawat gigi untuk memperbaiki susunan gigi, kesehatan gigi dan estetika, tetapi kawat gigi saat ini sering dianggap sebagai penentu status sosial seseorang dalam pergaulan di masyarakat. Sehingga tidak sedikit ditemukan kasus malpraktik, karena pemasangan kawat gigi bisa dilakukan dimana saja baik di dokter gigi profesional maupun tukang gigi di pinggir jalan. Satu hal yang perlu kita tahu adalah pemasangan kawat gigi yang bertujuan medis untuk memperbaiki susunan gigi bisa cukup beresiko, apalagi hanya untuk keperluan fashion di pinggir jalan. Bagaimana Cara Kawat Gigi Bekerja Merapikan Gigi? Pemasangan kawat gigi atau ortodonti cekat atau braces pada seseorang harus melalui beberapa posedur yaitu; Perawatan pendahuluan yaitu seperti pembersihan karang gigi, pencabutan sisa akar gigi, penambalan gigi Pencetakan Rahang atas dan Rahang bawah yang dilakukan ortodontis sebelum perawatn dimulai sebagai pembanding kemajuan dan hasil perawatan nantinya. Pengambilan ronsen foto panoramic dan foto sefalometrik untuk menganalisa keadaan tulang Pengambilan foto intra dan ekstra oral yaitu foto keadaan susunan gigi dan kondidi profil wajah pasien Analisa Model dan Ronsen foto panoramic dan sefalometrik Merencanakan perawatan Pemasangan alat yaitu braces / braket, wire/kawat, band atau ring Kawat gigi atau behel bekerja melalui sinergi braces atau breket yang ditempelkan pada permukaan gigi dan kawat yang menghantarkan tekanan yang terus menerus pada gigi. Gigi akan bergerak ketika kawat lengkung menempatkan tekanan pada gigi. Gigi akan bergerak sesuai dengan arah yang diinginkan dan direncanakan oleh ortodontis sesuai denga rencana perawatan yang akan dilakukan. Oleh sebab itu betapa bahayanya apabila pasien melakukan perawatan dengan orang yang tidak berkompeten di bidang ortodonti. karena dengan posisi atau pemasangan breket yang slaah pada permukaan gigi akan mengakibatkan tekanan dan pemberian gaya yang salah pada susunan gigi sehingga akan timbul masalah baru yang pastinya tidak diharapakn oleh pasien. Kunjungan berkala atau kontrol diperlukan setiap 3 samapi 4 minggu sekali oleh pasien agar ortodotis dapat melakukan penyesuaian terhadap breket dan kawat/ wire sehingga pergerakan gigi lebih terarah sesuai dengan rencana perawatan. Mengapa pemasangan kawat gigi oleh ortodontis jauh lebih mahal? Biaya pemasangan kawat gigi oleh seorang ortodontis tidaklah semahal yang diasumsikan oleh masyarakat atu pasien kebanyakan. Perawatan kawat gigi yang dilakukan oleh seorang ortodontis melalui serangkaian prosedur dan analisa yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan dalam pemilihan bahan dan alat kawat gigi juga seorang ortodontis lebih mengenal dan memilih dengan standart kualitas perawatan yang benar, selain itu metode dan teknik perawatan yang dikerjakan oleh seorang ortodontis yang mengenyam pendidikan lanjutan selama 3 sd 5 tahun untuk mendapatkan kompetensi dibidang ortodonti sudah pasti tidak sama dengan metode dan teknik perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi yang hanya beberapa saat mengikuti kursus singkat dalam memasang kawat gigi apalagi tukang atau ahli gigi yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan dokter gigi dan tidak mengetauhi sebab dan akibat yang akan ditimbulkan oleh pemasangan yang sembarangan.
Posted on: Tue, 24 Sep 2013 02:38:58 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015