Setiap kali saya memandang onggokan telur2 kotor itu saya merasa sedih. dari 12 butir telur hanya 2 yang menetas. 1 ekor berhasil saya selundupkan sehingga diasuh oleh induk ayam lain yang telur2nya sudah duluan menetas. maksud saya melakukan itu adalah agar induk ayak yang sedang mengeram tetap mengeram. Apa daya induk ayam putih menolak salah satu anak ayam itu sehingga si induk hitam turun dari sarangnya, meingggalkan telur2nya dan mengasuh seekor anak ayam. kami berusaha keras agar si ayam mau mengerami sisa 10 butir telur lainnya... tapi siinduk bersikeras untuk merawat seekor anaknya yang telah menetas. Walaupun ayam itu masih bersarang diatas telur2 itu, saya berfikir suatu hari akan terjadi sesuatu yang mengerikan kalau saya terus menyimpan telur2 gagal itu. isinya ga lebih dari mayat2 anak ayam yang gagal tumbuh karena induknya berhenti mengerami mereka. telur busuk yang akan pecah menimbulkan masalah besar untuk kami bersihkan. Tapi saya tak pernah cukup tega untuk membuangnya. tapi saya salah. Secara ajaib, siang ini anak-anak menemukan 7 ekor anak ayam lucu yang baru menetas. dan saya bersyukur ga cepat2 membuang telur2 itu ke sungai... tinggal 3 telur lagi, sebutir sudah retak dan berbau busuk, sepertinya isinya gagal keluar sendiri, kematian lebih cepat terhirup daripada udara dunia. mungkin yang itu mati. tapi ada 2 lagi yang masih utuh... apapun, setidaknya sebagian besar telurnya menetas. Jadi, mungkin aja downline2ku yang sepertinya diam membisu itu... seperti telur2 itu... suatu hari pasti menetas. Meanwhile, aku mengasuh downline2 yang duluan menetas... Kata up lineku: semua orang punya momentumnya masing2... ocelah kalo begitu. Chaiyoooo.
Posted on: Fri, 30 Aug 2013 07:30:24 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015