Siapa bilang Jokowi-Ahok tidak memiliki kelemahan. Sebagai orang - TopicsExpress



          

Siapa bilang Jokowi-Ahok tidak memiliki kelemahan. Sebagai orang nomor satu dan nomor dua di DKI Jakarta, sebenarnya Jokowi-Ahok perlu dievaluasi kelayakan memimpin DKI. Jakarta memerlukan pemimpin yang luar biasa. Setelah lebih dari seratus hari memimpin DKI ada terdapat 7 kelemahan Jokowi-Ahok sebagai pemimpin DKI Jakarta. Inilah 7kelemahan tsb: Pertama, Jokowi adalah tipe pemimpin yang dekat dengan rakyat. Sebagai pemimpin harusnya menjaga jarak atau menjauhi dan meningkatkan harga diri dengan membedakan diri sebagai pemimpin. Jokowi-Ahok harus menampakkan kehormatan sebagai penguasa seperti kebanyakan pejabat; jaga jarak, minta dilayani dan hidup di menara gading. Kedua, Jokowi-Ahok terkenal sebagai para pemimpin yang jujur. Ini adalah anomali dan merusak tatanan birokrasi yang sudah mapan di seluruh Indonesia yang diisi oleh para pemimpin yang sama sekali tidak memiliki integritas. Sungguh Jokowi-Ahok dianggap termasuk orang yang kurang waras oleh para koruptor. Tidak seperti kebanyakan pemimpin dan penguasa di Indonesia yang cenderung seperti penipu dan perampok. Ketiga, Jokowi-Ahok tidak mau memihak pengusaha hitam. Ini sesuatu yang aneh. Kebanyakan penguasa di Indonesia berkolusi dengan pejabat. Jokowi-Ahok menolak 5 dari 7 usulan pembangunan ruas toll dalam kota. Yang dua memang cocok untuk mengatasi lalu lintas dan akses ke pelabuhan. Namun yang lima ruas kalau dibangun hanya menguntungkan orang kaya dan pengembang yang lokasi perumahan mewah mereka akan mendapat akses toll. Dengan demikian para pengembang perumahan bisa menggoreng harga properti semau perut mereka. Keempat, Jokowi-Ahok mendorong birokrasi yang sehat. Ini ibaratnya menegakkan benang basah di tengah bobroknya sistem dan administrasi korup dan lamban pemda DKI Jakarta. Ini jelas kelemahan Jokowi-Ahok yag tidak mampu menyesuaikan dengan ritme kerja buruk menjijikkan semrawut yang sudah membudaya. Kelima, Jokowi-Ahok menunjukkan sebagai pemimpin yang tidak banyak bicara tapi banyak bekerja di lapangan. Ini sungguh tidak cocok dengan gambaran umum pejabat dan penguasa Indonesia yang senang berpidato panjang lebar, acara seremonial, peresmian dan tetek bengeknya yang menggambarkan pencitraan. Seperti SBY misalnya senang berpidato berapi-api untuk partai dan omong kosong isinya bahkan anak-anak SD akan tertidur bosan mendengar pidatonya. Jokowi-Ahok sedikit berbicara. Keenam, Jokowi-Ahok kompak dalam memimpin Jakarta dengan melakukan pembagian pekerjaan dan bersinergi, bukan hanya ban serep tidak berguna. Ini tidak normal. Normalnya wakil gubernur atau wakil apapun, walikota, gubernur, bupati, kalau cuma wakil hanya menjadi pajangan. Contoh Boediono hanya penjadi pajangan dan tidak berguna sebagai wakil presiden adalah contoh kebanyakan wakil kepala daerah. Ketujuh, Jokowi-Ahok tidak menganut paham poligami beristri lebih dari satu sebagai pemimpin. Ini sangat menyakitkan bagi barisan pejabat poligami. Poligami adalah lambang kesuksesan sebagai pemimpin seperti Anis Matta, Kang Gimnastiar, Ahmad F, Maharany Suciono dan lain-lain. Jokowi-Ahok ketinggalan kereta dan tidak poligami. Sungguh tidak pantas.Itulah 7 kelemahan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama menurut pandangan dan cita rasa syaiton, setan dan iblis. Atau pandangan manusia yang kurang waras seperti pengusaha hitam, koruptor, preman dan pejabat pemalas
Posted on: Wed, 24 Jul 2013 16:38:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015