ibu2 dianjurkan mengurangi nonton infotaintment krn beritanya ttg seleb ya...begitu2 jg...nonton sinetron kok ya gak tamat2....(kayak gak ada urusan lain dg anak2,) biar gak ktgln berita umum ya aneka macam warta berita ajalah ditonton biar agak intelak dikit (kt nya...), tetapi, beritanya jg malah bikin gregeten...Urusan sembako (yg lbh dekat dg dunia dapur ) makin melangit,eeehh...korupsinya pejabat ternyata jg makin rumit .Centuri blm selesai, ganti hambalang, ganti lagi SIM, ganti lagi pak hakim dan bunda ratu... hadew...jd makin pusing. gak ada yg enak dilihat sembari santai tapi gak nggregetno.Pelajaran apa yg tersisa u ditonton bersama dg anak2 yg bisa menginspirasi mrk jg u bersemangat dan yakin bahwa di Indonesia masih ada yg baik dan bisa mereka tiru?"Indonesia Bisa" kata Tim Garuda. Mungkin, sekuat apapun usaha pembangunan karakter anak didik diupayakan lwt sekolah, akan sulit terlampaui jika tontonan kita, disaat kita santai bersama anak2 adalah masalah runtuhnya moral dan hedonisme saja.Contoh yg sangat ringan mungkin serial " Okaasan to issyo nya NHK di sore hari" menjelang anak2 plng sekolah, sambil melepas lelah, ada pelajaran bebenah, memasak , bermain dg teman dan dg keluarga...semua dilakonkan oleh anak2.Kebiasaan anak yg masih suka meniru, jd tersalurkan dg baik. Mungkin di TV kita jg sdh ada yg spt itu,tp kurang ngetop saja, kalah ngetop dg ...... Who can change?.... Mother? Father? or will change by itself...
Posted on: Thu, 10 Oct 2013 08:36:34 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015