the gazette saraba(slamat jalan) —damai, itul adalah kota ini —hari inipun langit biru, cuaca sempurna indonesia —sungai hitam, suara serangan yang tak berhenti —inikah akhir kedamaian indonesia? —radio dan televisi menyiarkan pada korban di negara-negara lain —selanjutnya adalah aku dan jurnalis yang tak bisa —memakai pelindung mulutnya yang lain, orang munafik biasanya —mengatakan ‘perang apa boleh buat’ —suara anti perang selalu tak tersampaikan —katakan, kenapa sesama manusia berselisih? —karena perdamaian selalu menyabari seseorang —indonesia masa kini sudah gila —pemerintah, polisi, sekolah, keluarga —sekarang mereka saling menyakiti —jangan bermain-main, hentikanlah! —jika seperti ini indonesia akan membusuk —dahulu setiap orang rela mati tanpa sesal demi negara —seseorang yang hidup sekarang kapan mengingatnya —selamat jalan, orang-orang yang mati demi negara —selamat jalan, orang-orang yang mencintai indonesia —pasti jika seperti ini siapapun tidak akan bisa mengubah indonesia —suatu hari indonesia* akan tenggelam sepenuhnya kan? —jadi kita bernyanyi! —sebuah lagu anti perang, akan kunyanyikan bersama —sampai hari dunia ini dipenuhi wajah yang tersenyum —sebuah lagu anti perang, suarakan dunia ini —semoga siapapun tidak saling menyakiti lagi —sebuah lagu anti perang” akan kunyanyikan bersama —mengajarkan bagaimana mereka mengorankan tubuh mereka untuk semua orang —sebuah lagu anti perang, suarakan dunia —sampai hari dunia ini dipenuhi kebahagiaan dan wajah yang tersenyum . —selamat jalan, orang-orang yang telah melepaskan hidup demi melindungi indonesia, negara ini —terlahir di indonesia yang sama, aku merasa bangga pada negara ini —kalian telah mengajariku dengan tubuh kalian —perang yang sia-sia, kesedihan, rasa sakit, dan kematian —tak akan terlupa selamanya —terimakasih, selamat jalan, orang-orang yang telah menjadi angin —akan kulindugi * saraba… —selamat jalan...
Posted on: Wed, 26 Jun 2013 11:42:20 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015